CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Jumat, 28 Mei 2010

Black Sabbath


Black Sabbath



Black Sabbath adalah kelompok musik dari Inggris yang dianggap sebagai salah satu pendiri aliran musik heavy metal. Didirikan oleh Ozzy Osbourne (vokal), Tony Iommi (gitar), Geezer Butler (bass) dan Bill Ward (drum), mereka telah mengalami sekian banyaknya pergantian personel sehingga pada satu saat hanya Iommi yang tersisa dari formasi awal. Black Sabbath juga telah beberapa kali mengadakan reuni dengan mantan-mantan anggotanya, baik di atas panggung maupun di studio rekaman. Saat ini status mereka adalah vakum, dengan masing-masing anggota berkonsentrasi pada solo karirnya.

Anggota :

  • Tony Iommi - gitar, suling, keyboards (1968 - sekarang)
  • Ozzy Osbourne - vokal, harmonika (1968-1979, 1997 - sekarang)
  • Geezer Butler - bass (1968-1984, 1991-1994, 1997 - sekarang)
  • Bill Ward - drums (1968-1980, 1983, 1984, 1994, 1997-1998, 1999 - sekarang)

Diskografi :


sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Black_Sabbath





Selengkapnya...

Rabu, 26 Mei 2010

CoeXisT






CoeXisT

coexist berarti hidup berdampingan secara damai dan Mengatasnamakan Hak Asasi manusia dalam keagamaan,
coexist ini dipopulerkan oleh band U2, Bono lebih tepatnya..
Bono pernah berkata dalam konser vertigo-nya bahwa "Jesus, Jew, Muhammad, it's true...All sons of Abraham. Father Abraham, speak to your sons. Tell them, No more!"
.
Hal inilah yang mendasari terbentuknya symbol Coesist yang terdiri dari 3 lambang umum yang mewakili masing-masing Agama tersebut. Huruf C yang diganti dengan symbol bulan sabit, untuk mewakili Islam, Bintang Daud pada huruf X yang mewakili Yahudi, dan T pada akhir kata ini diganti dengan symbol salib mewakili Kristen.
Quote:
Gambar yang berdampingan simbol yang populer toleransi agama.*Desain yang CoeXisT digunakan pada stiker, poster, t-shirt, magnet, mug, tombol, dan produk lain untuk mempromosikan ide bahwa agama-agama yang berbeda, cara hidup, dan sudut pandang dapat eksis secara harmonis dan damai.*

Sejarah CoeXisT Desain*
Piotr Mlodozeniec, seorang desainer grafis dari Polandia, menciptakan desain CoeXisT pertama.*Dia menciptakan gambar untuk sebuah kontes seni yang disponsori oleh Museum pada Seam untuk Dialog, Memahami, dan Koeksistensi, sebuah organisasi yang terletak di Yerusalem.*Sekarang museum menjual produk, termasuk kaos dan poster, yang meliputi desain Mlodozeniec.*

Individu dan perusahaan lain telah mengambil desain Mlodozeniec's CoeXisT dan berkembang di atasnya.*Perusahaan-perusahaan ini menjual lebih rumit Mlodozeniec versi gambar asli.*Band Bono U2 bahkan CoeXisT memasukkan gambar ke dalam beberapa konser mereka, yang berfungsi untuk meningkatkan minat dan popularitas gambar.*

Apa Apakah Mewakili Simbol CoeXisT?*
Ada variasi yang berbeda CoeXisT pada gambar yang beredar saat ini.Berdampingan semua desain Namun, mulailah dengan desain dasar yang Piotr Mlodozeniec diciptakan.*

Gambar CoeXisT Mlodozeniec yang sederhana dan mudah.*Ini terdiri dari tiga simbol yang mewakili Islam, Yahudi, dan Kristen.*Dalam kata "CoeXisT," huruf "c," "x," dan "t" yang dipilih:*



di tempat huruf "c", sebuah bulan sabit digunakan*
di tempat huruf "x," Bintang Daud yang digunakan*
di tempat huruf "t", sebuah salib yang digunakan*
Versi baru dari gambar CoeXisT digunakan pada produk hari ini memperluas Mlodozeniec tiga-gambar desain.*Gambar CoeXisT baru ini mengubah setiap huruf dari kata "hidup bersama" menjadi sebuah simbol.*Mlodozeniec desain dasar untuk kata "CoeXisT" digunakan dan kemudian ditambahkan ke dalam cara-cara berikut:*

di tempat huruf "o," sebuah simbol perdamaian atau pagan / Wiccan pentakel digunakan*
di tempat huruf "e," sebuah simbol untuk pria dan wanita atau persamaan ilmiah digunakan*
di tempat huruf "i," a pagan / Wiccan pentakel digunakan*
di tempat huruf "s," seorang Cina simbol yin-yang digunakan*





Image CoeXisT Mempromosikan Toleransi Beragama*
Gambar CoeXisT populer digunakan pada banyak produk ini untuk mempromosikan keharmonisan dan perdamaian di antara pengikut dari berbagai agama, sistem kepercayaan, gaya hidup, dan pandangan dunia.*Desain yang berdampingan dapat ditemukan di bumper stickers, t-shirt, mug, dan barang-barang lain.*

Piotr Mlodozeniec menciptakan desain CoeXisT pertama yang mempromosikan perdamaian antara agama monoteistik besar - Islam, Yahudi, dan Kristen.*Desain Mlodozeniec sejak telah diuraikan di atas untuk memasukkan simbol-simbol dari agama lain, ideologi, dan sudut pandang.*


sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3227886









Selengkapnya...

Jumat, 21 Mei 2010

BRIAN JONES (Leader of The Rolling Stones)



BRIAN JONES
(Leader of The Rolling Stones)



Nama lengkap Brian Jones adalah Lewis Brian Hopkin Jones. Dia lahir pada tanggal 28 Februari 1942 di Cheltenham,Gloucestershire,Inggris. Dari kecil, anak ber-IQ tinggi ini sudah mahir nain Saxophone, dan ketika dewasa mahir memainkan 15 jenis alat musik.

Saat beranjak remaja, sisi liar dalam diri Jones bergejolak. Dia gemar gonta-ganti pacar.Salah satu cewek tersebut adalah Pat Andrews. Jones dan Pat sempat hidup sederhana disebuah apartement.

Pada suatu malam di bulan April 1962,Jones berkenalan dengan Keith Richards disebuah bar. Keith lantas mengenalkannya pada Mick Jagger. Dari kumpul-kumpul bertiga itulah kemudian Jones mencetuskan ide untuk membentuk sebuah band Rock n’ Roll yang dinamainya The Rolling Stones, Bill Wyman dan Charlie Watts diajak gabung sebagai bassist dan drummers.

Setiap kali Rolling Stones manggung, cewek-cewek selalu mengelu-elukan nama Brian Jones. Namun memasuki tahun 1965, popularitasnya mulai menyusut. Aksi panas Mick Jagger ternyata mampu merebut perhatian para penggemar. Sejak saat itu keharmonisan The Rolling Stones berakhir

Akhirnya Jones melarikan diri ke Drugs dan Alkohol, bahkan ia sempat ditahan 2 kali.Pada tanggal 8 Juni 1969 Mick Jagger, Keith Richards dan Charlie Watts menemui Jones di Apartemennya untuk memberitahukan pendepakannya dari The Rolling Stones, Jones semakin frustasi karena didepak dari band yang dibentuknya.

Jones mengisi hari-hari terakhirnya dengan kemurungan dan akhirnya ditemukan tewas pada 3 Juli 1969 oleh sang pacar Ana Wolen dan Sahab mereka Frank Thourogood.

Banyak spekulasi tentang kematian Brian Jones. Apakah dia dibunuh? Kecurigaan diarahkan kepada Mick Jagger,Koran inggris menulis dugaan bahwa Jones meninggal karena di tenggelamkan oleh Jagger dan Richards.Sampai saat ini kematian Brian Jones masih menyisakan misteri.


sumber: http://kelvinrizkyramadhani.wordpress.com/2009/03/22/brian-jones/





Selengkapnya...

EMERSON, LAKE & PALMER (ELP)



EMERSON,LAKE & PALMER (ELP)

Emerson, Lake & Palmer (ELP) merupakan band progressive rock Inggris yang sangat popular di era 1970an. Di masa puncaknya, mereka menjual lebih dari 30 juta album dan selalu menjadi headline dalam konser-konser besar. Sound ELP didominasi organ Hammond dan synthesizer Moog yang dimainkan Keith Emerson dengan gaya flamboyan. Komposisi mereka dipengaruhi musik classical, jazz dan hard rock. Banyak karya mereka berbentuk arrangement dari musik classical dan sering disebut symphonic rock.

Band trio ELP merupakan “supergroup” di saat itu, dengan gabungan Keith Emerson (keyboard) dari The Nice, Greg Lake (gitar, bass, vokal) dari King Crimson dan Carl Palmer (drum, perkusi) dari Atomic Rooster. Dibentuk 1970, empat tahun pertama ELP dipenuhi kreatifitas dan produktifitas. Greg Lake memproduksikan enam album pertama mereka, mulai dari Emerson, Lake and Palmer yang berisi hit “Lucky Man”; Tarkus, album konsep yang menggambarkan “reverse evolution”; Pictures at an Exhibition, rekaman live Maret 1971 yang merupakan interpretasi ELP atas karya Modest Mussorgsky dan Trilogy, yang berisi single ELP paling populer “From the Beginning.”

Brain Salad Surgery (1973) merupakan album studio mereka yang paling terkenal dengan sebagian liriknya ditulis Pete Sinfield, penulis lirik King Crimson. Tur dunia yang diselenggarakan selanjutnya didokumentasikan menjadi album triple yang diberi judul Welcome Back My Friends to the Show that Never Ends.

Pertunjukan perdana ELP diadakan di Isle of Wight Festival, Agustus 1970, salah satu festival “flower power” era Woodstock. Pada April 1974, mereka menjadi pemain utama di California Jam, popularitas besar mereka bahkan menggeser Deep Purple menjadi band headline kedua. Pertunjukan mereka di California Jam disiarkan langsung keseluruh pelosok AS dan dipandang sebagai puncak kesuksesan karir ELP.

ELP kemudian mengambil cuti tiga tahun untuk merencanakan arah musik baru, akan tetapi scene musik yang berubah membuat mereka kehilangan ide. Mereka bekerja keras untuk menghibur audiens dengan mengadakan tur di AS dan Kanada tahun 1977 dan 1978 dengan orkestra penuh yang memakan biaya, namun sewaktu disco, punk rock dan new wave mengambil alih peta musik, mereka tidak sanggup lagi menjadi inovator musik dan berujung dengan perpecahan yang dilandasi konflik pribadi dan perbedaan visi. Album studio terakhir mereka, Love Beach, disambut dingin oleh pres maupun penggemar. ELP mengaku album ini dibuat hanya untuk memenuhi obligasi kontrak.

Tahun 1985, Emerson dan Lake membentuk ELP yang baru dengan drummer Cozy Powell. Palmer tidak bergabung dan pilih bergabung ke Asia. Desas desus mengatakan Bill Bruford akan bergabung ke ELP, tetapi ex penabuh drum Yes ini sudah terikat dengan King Crimson dan grup pribadinya Earthworks. Emerson, Lake and Powell membuat single “Touch and Go”, yang berhasil masuk ke chart dan mendapatkan ekspose radio dan MTV.

Beberapa tahun kemudian, Lineup pertama ELP dibentuk lagi dan pada tahun 1992 mereka rilis album comeback, Black Moon, melalui Victory Records. Tur 1992/1993 berjalan sukses dan memuncak di Wiltern Theater, Los Angeles yang bootlegnya banyak diedar. Setelah itu, Palmer menderita carpal tunnel syndrome dan Emerson mengalami repetitive stress disorder pada satu lengannya, sehingga tidak mengherankan album berikut, In the Hot Seat, tidak mencapai standar ELP.

Setelah sembuh, Emerson dan Palmer menjalankan tur lagi. Tur terakhir diselenggarakan tahun 1996, 1997 dan 1998 di Jepang, Amerika Selatan, Eropa, AS dan Kanada dengan memainkan versi baru materi lama mereka. Meskipun hasil tur memuaskan, ukurannya hanya di arena kecil dan dihadiri audiens kecil. Perencanaan atas album baru menimbulkan konflik baru yang berujung pada perpecahan lagi. Lake bersikeras ingin memproduksi album tersebut karena kesuksesan dalam memproduksi album-album lama mereka. Emerson mengeluh di internet bahwa dia dan Palmer berlatih keras untuk mmpertahankan ketrampilan sedangkan Lake hanya bersantai saja. Lake mengaku tidak melatih vokalnya karena menurutnya setelah beberapa pertunjukan, vokalnya akan kembali mantap.

Tahun 2003, Keith Emerson mengadakan tur keliling UK dengan teman lama dari The Nice. Carl Palmer sekali-kali mengadakan tur dengan Carl Palmer Band, yang mengisi bagian keyboard lagu-lagu lama ELP dengan gitar elektrik. Greg Lake tur ke AS bersama Ringo Starr pada tahun 2002.

sumber: http://zuryawanisvandiarzoebir.wordpress.com/2008/07/17/emerson-lake-palmer-elp/




Selengkapnya...

EMERSON, LAKE & PALMER (ELP) SEBUAH KISAH TANPA AKHIR

EMERSON, LAKE & PALMER (ELP)

(SEBUAH KISAH TANPA AKHIR)



BAGAIMANA ceritanya Emerson, Lake & Palmer menjadi ELP dan mengapa bisa mereka menghamburkan uang? Cerita itu diawali oleh Keith Emerson kecil yang meniru hobi ayahnya yang menjadi pianis amatiran tanpa pernah menjalani pendidikan resmi.

Begitu mengetahui Keith berbakat, sang ayah menyewa seorang guru yang bernama Nyonya Smith yang menurut Keith amat membosankan. Namun, secara perlahan-lahan, Keith menyadari bahwa les piano itu ternyata cukup bermanfaat baginya.

“Saya menjadi murid yang populer di sekolah dan saya sering terhindar dari ancaman teman-teman yang jago berkelahi karena mereka senang mendengarkan permainan piano rock’n’roll saya,” ujar Emerson kepada majalah Classic Rock edisi September.

Setelah tampil di panggung dalam sebuah acara makan malam klub menembak, terbukti bahwa permainan Emerson sangat kaya dengan improvisasi yang membuat dia serius mempelajari musik jazz. “Saya tidak mau mengikuti musik The Beatles, Rolling Stones, atau The Yardbirds yang kala itu sangat populer,” tutur Emerson.

Namun, lambat laun Emerson juga terpaksa mendalami musik blues setelah mendengarkan asyiknya organ Hammond yang dimainkan oleh Brother Jack McDuff. Di akhir musim panas tahun 1965, Emerson membentuk sebuah grup R&B di kota kelahirannya di Brighton, Gary Farr & The T-Bones.

“Bermain dengan mereka sungguh menyenangkan. Apalagi Gary Farr yang suaranya berciri blues, berulang kali tampil bersama di panggung dengan gitaris terkenal Amerika, Sonny Boy Williamson,” kenang Emerson.

Emerson tak lama bersama Gary Farr dan pindah ke The VIPs. Ia juga segera bosan, lalu membentuk The Nice. Band ini pada awalnya cuma bertugas mengiringi vokalis bersuara emas, PP Arnold, yang merupakan anak kesayangan Mick Jagger yang langsung menggaet Arnold dan The Nice ke studio rekaman.

Ketika di The Nice, Emerson dan pemetik bas, Lee Jackson, sering berlatih dengan musik-musik jazz, klasik, sampai progresif. Dan, berhubung The Nice tidak diperkuat oleh seorang gitaris, otomatis yang menjadi tontonan di panggung setiap malam adalah Emerson sang pianis.

“Saya sudah lama kesal yang menjadi bintang panggung selalu pemain gitar. Saya juga sering menyesal semestinya saya belajar gitar saja karena mudah dibawa ke mana-mana di atas panggung. Tetapi, saya mendapat inspirasi dari Don Shinn, seorang pemain kibor Hammond yang tampil di Marquee,” lanjut Emerson.

Shinn mendandani kibornya dengan berbagai benda unik seperti obeng, sengaja membuka papan-papan penutup Hammond, dan menampilkan atraksi seperti melompat atau duduk di atas kibor dengan tetap terus bermain.

Pada waktu yang hampir bersamaan, Greg Lake baru saja meninggalkan kota kelahirannya, Bournemouth. Ia berasal dari keluarga miskin, dan sejak berusia 12 tahun sudah berketetapan hati untuk berkarier sebagai gitaris.

“Saya senang bermain gitar bukan hanya sebagai pilihan untuk hidup, tetapi juga karena banyak cewek yang senang. Jangan lupa, kala itu The Beatles baru mengawali karier dan semua cewek berteriak-teriak histeris. Ketika saya tampil bersama teman-teman sekolah dengan band bernama Unit Four, mobil kami selalu dikeroyok oleh cewek-cewek histeris,” kata Lake.

Setelah Unit Four, Lake pindah ke The Time Checks dan lalu ke The Shame, dua band yang rajin membawakan lagu-lagu Top 40. Setelah merasa tak bisa berkembang di Bournemouth, ia pindah ke London.

Di ibu kota Inggris itu ia membentuk The Gods bersama Lee Kerslake dan Ken Hensley, dua musisi yang kelak membentuk Uriah Heep. The Gods cukup tenar sehingga dikontrak oleh studio rekaman EMI, namun keburu bubar gara-gara Lake kembali merasa tak bisa berkembang bersama Kerslake dan Hensley.

Di Bournemouth, Lake sejak kecil bersahabat dengan Robert Fripp karena mereka belajar gitar kepada guru yang sama bernama Don Strike. Bukan cuma les bersama-sama, Lake dan Fripp pun beberapa kali tampil di panggung sebagai duet gitar yang unik dan menarik.

Fripp juga mengadu nasib ke London dan membentuk Giles, Giles & Fripp, sebuah trio yang sempat merilis sebuah album, The Insanity of Giles, Giles & Fripp di studio Decca. Berhubung band ini kurang sukses, Decca mendesak Fripp dan Giles bersaudara untuk mencari vokalis-kalau tidak kontrak diputus.

“Lalu Robert menelepon saya. Ia menanyakan apakah saya tertarik menjadi vokalis. Saya menjawab tentu saja. Tetapi, Robert bilang ’syaratnya satu, saya tidak perlu dua gitaris. Maukah kamu bermain bas?’ Begitulah ceritanya,” kata Lake.

Begitulah, Lake bergabung dengan band milik Fripp. Akhirnya, band itu berubah nama menjadi King Crimson, salah satu pelopor musik rock progresif.

Sementara itu, Carl Palmer sejak kecil mempunyai hobi memukul-mukul sendok kayu. “Kakek saya profesor di perguruan tinggi musik dan ayah saya pandai berpiano. Oleh sebab itu, sejak kecil saya belajar segala macam instrumen mulai dari piano, biola, cello, sampai akordeon,” kenang Palmer.

“Awalnya saya memilih biola sebagai instrumen kesayangan. Namun, setelah mengunjungi toko alat musik dan mendengarkan beberapa piringan hitam, saya pindah ke drum,” kata Palmer, yang belajar drum sejak usia 11 tahun di kota kelahirannya, Birmingham.

Palmer bergabung dengan sebuah orkestra sejak berusia 13 tahun. Ia juga belajar musik klasik secara khusus, tetapi di tahun terakhir sekolah musik akhirnya memutuskan keluar karena bosan. “Saya memutuskan memilih musik kontemporer saja, bosan dengan yang klasik,” kata Palmer.

Setelah membaca iklan di koran, Palmer yang baru berumur 16 tahun diterima masuk ke sebuah band bernama The King Bees yang membawakan musik R&B. Hanya satu hari ia bersama The King Bees dan setelah itu bergabung dengan Thunderbirds, yang membawa dia mengenal kehidupan musisi di London.

Selama delapan bulan ia hampir setiap malam manggung bersama Thunderbirds. Permainan drum Palmer menarik perhatian promotor bernama Kit Lambert dan Chris Stamp yang mengajak Palmer ikut rekaman bersama The Crazy World Of Arthur Brown.

Kelompok yang diotaki oleh Arthur Brown ini sudah terkenal berkat hit Fire. Palmer tidak betah berlama-lama dengan Brown yang makin hari makin eksentrik. Maka, Palmer pun membentuk band sendiri bernama Atomic Rooster.

MESKIPUN cukup berhasil, namun The Nice, King Crimson, dan Atomic Rooster tidak pernah membuat puas Emerson, Lake, dan Palmer. Pada awal 1970, mereka mulai kecewa dengan band masing-masing.

Emerson merasa The Nice terlalu menyesuaikan diri dengan selera pasar. “Kecenderungan musik waktu itu mengarah kepada pop melodi. Vokalis kami sebenarnya cukup bisa diandalkan, namun saya tiba-tiba senang sekali mendengarkan musik King Crimson,” kata Emerson.

Kebetulan King Crimson menjadi band pembuka pada tur The Nice di Eropa dan Amerika Serikat (AS). Kesempatan ini membuat Emerson dan Lake menjadi teman dekat. Mereka berdua di panggung bahkan sempat tampil bersama, Emerson dengan kibor dan Lake dengan gitar, dalam sebuah konser di Fillmore West, AS.

Emerson mengenang saat-saat yang menyenangkan itu sebagai pemicu keluarnya Lake dari King Crimson. Apalagi, dua personel King Crimson, Ian McDonald (saksofone) dan Michael Giles (drum) keluar. Ketika tawaran membuat band baru datang dari Emerson, Lake tidak menampik.

Sesungguhnya, Lake bukanlah pilihan pertama Emerson. “Saya mempunyai beberapa pilihan sebelum Greg. Pilihan pertama saya adalah Chris Squire yang waktu itu menjadi pemetik bas Yes. Ia menolak dengan menjawab, ’Saya sebenarnya bukanlah vokalis utama’,” tutur Emerson.

“Saya kemudian membujuk Jack Bruce, vokalis dan pemetik bas yang pernah memperkuat Cream. Namun, dia bersedia kalau dinobatkan sebagai pemimpin. Ia bilang ’saya yang berkuasa, kamu hanya memainkan musik saya’. Saya jawab tidak dan terima kasih,” lanjut Emerson.

Sementara itu, Lake mencoba mendekati gitaris ulung asal AS, Jimi Hendrix. “Saya sempat berbicara lama dengan penggebuk drum Hendrix, Mitch Mitchell, sepekan sebelum Hendrix meninggal dunia,” kata Lake.

Ketika itu Hendrix merasa tidak puas dengan band yang baru saja dia bentuk, Band Of Gypsies. “Mitch sempat mengatakan kepada saya bahwa Jimi tertarik untuk berlatih dengan Keith dan saya,” lanjut Lake.

Mereka sempat berlatih untuk membuka kemungkinan membentuk band bernama HELM dengan formasi Hendrix (gitar), Emerson (kibor), Lake (vokal/bas), dan Mitchell (drum). Namun, latihan itu tidak menghasilkan kesepakatan apa pun.

“Jimi merupakan musisi yang hebat. Namun, dia memiliki gagasan sendiri dan sudah menetapkan sebuah arah yang tak bisa diganggu gugat. Saya menilai kami tidak saling melengkapi. Kalau saya boleh memilih, saya akan mengajak Steve Howe. Sayangnya, Howe sudah bersama Tomorrow dan sedang berencana pindah ke Yes,” kata Emerson.

Setelah Hendrix tutup usia, Emerson dan Lake tampaknya sudah mantap dengan Mitchell sebagai pemain drum. Tetapi, lama-kelamaan Lake mulai tidak suka dengan Mitchell yang dia anggap cuma bisa bermain musik jazz.

“Adalah Greg yang akhirnya memutuskan tidak akan mengajak Mitch. Greg memang tidak suka jazz,” kata Emerson. “Semua musisi jazz sama saja. Mereka bermain tanpa emosi dan tidak bergairah,” ujar Lake.

Setelah mendepak Mitchell, Emerson memutuskan untuk mencari pemain drum asal AS. Di Inggris, ia bersama Lake hanya mempunyai satu pilihan saja, yakni Palmer yang memang mereka sudah kenal sejak lama.

Emerson kemudian menghubungi Palmer yang dianggapnya sebagai penabuh drum yang energik dan antusias. “Sejak dulu saya memang hanya tertarik bermain dalam band yang personelnya cuma tiga seperti Atomic Rooster. Ketika Keith menghubungi, saya menjawab siap berlatih tanpa ada kewajiban apa pun,” kenang Palmer.

Atomic Rooster ketika itu termasuk sukses, Palmer secara ekonomis juga sudah mulai merasa mapan. “Saya baru saja membeli sebuah sedan Mercedes. Saya memang mengenal Keith, namun sama sekali tidak kenal siapa gerangan Greg Lake. Saya hanya tahu dia vokalis King Crimson,” lanjut Palmer.

Untungnya, Emerson menerapkan sistem yang demokratis sehingga Palmer maupun Lake didorong untuk terlibat aktif dalam penulisan lagu. Selain itu, Emerson telah berhasil menegosiasikan kontrak dengan perusahaan rekaman Atlantic Records.

“Setelah berlatih beberapa kali, saya sadar bahwa tawaran dari Emerson jangan sampai ditolak. Kualitas musisi Keith dan Greg lebih bagus dibandingkan rekan-rekan saya di Atomic Rooster. Keith dan Greg menjanjikan sukses global, jadi tawaran mereka saya terima,” lanjut Palmer.

DALAM tiga tahun awal berdirinya, Emerson, Lake & Palmer (ELP) menjual piringan hitam yang jumlahnya mencengangkan. Resep sukses ELP adalah mendorong persaingan antara ketiga personel itu untuk ikut menulis musik dan lirik.

“Kami bertiga merupakan jenis orang-orang yang kompetitif, namun tidak berprinsip saling menjatuhkan satu sama lain. Saya ingat sebuah konser tahun 1971, tiba-tiba listrik padam. Saya mengusulkan kepada Greg untuk bermain piano saja selama sepuluh menitan supaya para penonton tidak bosan menunggu listrik hidup kembali. Greg menjawab, ’Jangan, tak ada yang perlu naik ke panggung. Kita mesti selalu bersama-sama’. Memang aneh, namun begitulah kira-kira kami selalu tampil bertiga dalam keadaan senang maupun susah bersama-sama,” tutur Emerson.

Lake berpendapat, setiap band tidak mungkin menahan-nahan rasa ego personelnya masing-masing. Ia merasa, pertarungan antara egoisme dia dengan Emerson maupun Palmer ketika itu berlangsung seimbang tanpa mesti menyinggung perasaan dan profesionalisme masing-masing.

“Kami terus bersaing sampai pada tingkat pasti akan mengetahui apa yang akan dipikirkan oleh yang lain. Kami sampai kepada sebuah tahap di mana kami begitu mudahnya tampil di panggung untuk menyajikan musik, cuma dengan saling menatap saja,” ujar Emerson. Begitu sengitnya perimbangan kekuatan di kubu ELP, maka sampailah mereka ke titik jenuh yang normal dialami oleh setiap band.

Emerson mengungkapkan, sampai bosannya mereka akhirnya memutuskan untuk tidak bergaul lagi. “Secara musikal, kami berkomunikasi sudah sangat lelah. Kami sudah berkomunikasi di atas panggung, makanya tak perlu lagi pergi makan bersama-sama, misalnya,” kata Emerson.

Dalam persaingan yang berimbang ini, adalah Emerson dan Palmer yang terus terlibat konflik dan konsensus mengenai karya musik apa yang terbaik bagi ELP. Sedangkan Lake lebih banyak diberikan kewenangan untuk menulis nomor-nomor balada khas ELP seperti Lucky Man, Take A Pebble, atau Still… You Turn Me On.

Bahkan, menurut para kritikus, Lake akan menjadi bintang besar andaikan saja dia bersolo karier dengan nomor-nomor balada yang selalu mendapat tempat teratas di tangga lagu tersebut. Kelak terbukti, Lake mencetak sukses luar biasa lewat nomor solo karier dia yang dirilis tahun 1975, I Believe In Father Christmas.

“Jelas saya berperanan sangat aktif di ELP. Saya selalu menjadi produser, jadi tidak ada alasan untuk merasa dibatasi oleh Keith atau Carl. Saya mungkin akan sukses jika bersolo karier seperti James Taylor, tetapi saya tidak akan menikmati sukses seperti itu. Di ELP, saya sangat menyukai musik yang energik yang kami sajikan,” kata Lake. Satu-satunya hal dia sesali adalah kegagalan ELP memasukkan unsur musik hitam lebih banyak lagi.

“Menurut saya, kami akan lebih sukses jika sering mengambil pengaruh musik blues atau soul. Musik ELP terlalu Inggris, terlalu klinis, dan sangat Eropa,” ujar Lake. Pengakuan terbesar yang diperoleh ELP adalah ketika mereka merilis album Brain Salad Surgery, yang membuat Emerson, Lake, dan Palmer menjadi musisi favorit-secara individual atau kolektif-para pembaca majalah-majalah musik.

Sebelum Brain Salad Surgery, ELP sempat kurang aktif dalam waktu yang cukup lama. Emerson kala itu banyak sekali bergaul dengan kalangan pemusik lain untuk membantu produksi album-album artis lain, sementara Lake mengerjakan konsep penyajian musik yang kelak menjadi album Brain Salad Surgery itu.

“Ketika bersua di studio, kami saling terinspirasi. Kami berlatih dengan membeli sebuah bioskop dan tidak pernah berhenti berlatih,” ungkap Lake. “Album Brain Salad Surgery direkam pada saat kami bertiga merasa sangat dekat lagi. Selain menjadi album terbaik, Brain Salad Surgery juga dikerjakan dalam waktu yang cukup singkat. Saya ingat tidak terlalu bertele-tele waktu mengisi suara perkusi, begitu juga yang lain. Saya sering sekali melakukan eksperimen, antara lain dengan merekam bunyi simbal-simbal yang saya taruh di lantai untuk mendapatkan suara yang lebih unik dan sempurna,” kata Palmer.

SEBAGIAN lirik album Brain Salad Surgery ditulis oleh Pete Sinfield, teman dekat Lake di King Crimson. Sementara sampul depan album itu dikerjakan oleh artis Swiss, HR Giger, yang kelak menjadi tenar berkat monster yang dia rancang untuk film-film Alien.

“Tadinya judul sementara album itu Whip Some Skull On Ya. Lalu manajer tur kami mengusulkan potongan lirik lagu karya Dr John, ’give some Brain Salad Surgery’. Itu yang kami pakai,” kata Emerson. Tur dalam rangka promosi album inilah yang menurut media massa Inggris, merupakan penghamburan uang dalam jumlah besar-besaran lewat konser megah yang dilakukan ELP di seluruh dunia.

Palmer memajang simbal atau gong, mulai dari yang berukuran mini sampai raksasa. Emerson secara khusus membangun alat yang mampu membuat dia bersama pianonya terbang berputar-putar. “Ah, yang kami lakukan hanya demi memuaskan penonton. Sama sekali tidak ada hubungannya dengan pemborosan atau semacamnya. Kami bukan musisi-musisi gila yang mau habis-habisan,” kilah Lake.

Berbeda dengan pandangan para penggemar dan pers ketika itu, ELP bukanlah band yang rajin mengumpulkan sederet perempuan untuk pesta pora. Mereka juga jauh dari narkoba, walaupun Palmer dikenal juga sebagai seorang peminum alkohol kelas wahid.

ELP membubarkan diri tahun 1979 dan mereka bertiga pindah ke AS untuk memulai karier musik lain. “Kami sudah tahu pasti akan bubar setelah bosan memproduksi begitu banyak album dalam rentang waktu yang termasuk singkat. Album Love Beach menurut saya merupakan simbol kebosanan itu,” kata Lake.

Walaupun bubar, kisah ELP tidak pernah ada akhirnya. Setelah tahun 1979 mereka membuat album-album baru dan mengadakan konser-konser kenangan. Dan, tahun ini mereka sudah mempunyai rencana baru, entah apa lagi. (bas)

Sumber: http://64.203.71.11/kompas-cetak/0408/27/Musik/1232255.htm

Selengkapnya...

Besar Kecil Normal Lirik Lagu Tulisan Tangan John Lennon Dilelang Rp 7 Miliar



Lirik Lagu Tulisan Tangan John Lennon Dilelang Rp 7 Miliar

Selengkapnya...

Kamis, 20 Mei 2010

Keith Richards 'Rolling Stones' Rilis Otobiografi


Keith Richards 'Rolling Stones' Rilis Otobiografi

Selengkapnya...

Rabu, 19 Mei 2010

Malcolm X

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Malcolm X (lahir 19 Mei 1925 – meninggal 21 Februari 1965 pada umur 39 tahun) adalah tokoh Muslim dari kaum Afrika-Amerika yang ketokohannya dapat disandingkan dengan Dr. Martin Luther King yang berjuang menghapus segala macam diskriminasi lebih-lebih yang menimpa kaum Afrika-Amerika yang sering dikonotasikan dengan kaum negro yang terdiskriminasikan.

"Saya tahu masyarakat seringkali membunuh orang-orang yang berusaha mengubah mereka menjadi lebih baik. Jika saya mati dengan membawa cahaya bagi mereka dengan membawa kebenaran hakiki yang akan menghancurkan kanker rasisme yang menggerogoti tubuh Amerika Serikat (AS) semua itu terserah kepada Allah SWT. Sementara itu kesalahan atau kekhilafan dalam upaya saya itu semata-mata adalah dari saya sendiri". Demikianlah pesan terakhirnya dalam buku "Malcolm X", Sebuah Otobiografi yang ditulis oleh Alex Harley.

Malcolm X lahir pada tanggal 19 Mei 1925 di Omaha, Nebraska dengan nama asli Malcolm Little. ibunya bernama Louise Little dan ayahnya bernama Pendeta Earl, seorang pendeta baptis dan anggota UNIA (Universal Negro Improvement Association) yakni sebuah organisasi yang dirintis oleh Marcos Aurelius Garvey untuk mewadahi perbaikan hidup bagi orang orang negro.

Semasa kecilnya Malcolm dan keluarganya sering menjadi sasaran penembakan, pembakaran rumah pelecehan dan ancaman lantaran ayahnya adalah anggota UNIA yang militan, hingga semuanya memuncak saat ayahnya dibunuh kelompok rasis kulit putih ketika Malcolm berusia enam tahun.

Kehilangan ayahnya merubah kehidupannya sehingga menjadi anak yang liar. Sekolahnya terputus tatkala usianya mencapai 15 tahun. Selanjutnya jalanan dan germerlap dunia hitam yang membuatnya terjerumus dalam berbagai kehidupan antargank pencurian mariyuana narkotika minuman keras perjudian dan pelacuran baik selagi di kampungnya maupun setelah pindah ke Harlem (wilayah terkenal bagi orang Negro) di New York

Pada usia 20 tahun dia diajukan ke pengadilan atas kasus pencurian dan ditahan hingga berusian 27 tahun. Seperti layaknya narapidana lainnya, banyak keonaran yang dia lakukan di penjara namun dia suka menyendiri di balik kamar tahanannya.

Dia menemukan apa yang dinamakan pencerahan diri mulai dari membaca menulis di dalam penjara Chalestown State. Kemudian terjadi surat-menyurat antara Malcolm dan saudaranya Philbert serta diskusi dengan saudara kandungnya Hilda yang sering mengunjunginya selama dipenjara khususnya mengenai ajaran agama Islam tempat kedua saudaranya adalah pengikut Nation of Islam (NoI). Berawal dari sinilah dia mengenal NoI, masuk Islam dan mengadakan kontak melalui surat-menyurat dengan Mr Elijah Muhammad, pimpinan sekaligus tokoh yang dianggap sebagai utusan Allah oleh pengikut NoI. Berkat Elijah-lah ia memahami ketertindasan dan ketidakadilan yang menimpa ras hitam sepanjang sejarah. Sejak itulah Malcolm X menjadi seorang napi yang kutu buku mulai dari menekuni sastra, agama, bahasa, dan filsafat.

Pada hari pembebasannya Malcolm langsung pergi ke Detroit untuk bergabung dengan kegiatan NoI. Dengan bergabungnya Malcolm, NoI berkembang menjadi organisasi yang berskala nasional. Malcolm sendiri menjadi figur yang terkenal di dunia, mulai dari wawancara di televisi, majalah, dan pembicara di berbagai universitas dan serta forum lainnya. Kepopulerannya terbit berkat kata-katanya yang tegas dan kritis seputar kesulitan yang dialami kaum negro, diskriminasi, dan sikap kekerasan yang ditunjukkan kaum kulit putih terhadap kaummnya.

Namun sayangnya, NoI juga memberikan pandangan-pandangan yang bersikap rasis sehingga ia menolak bantuan apapun dari kalangan kulit putih yang benar-benar mendukung perjuangan antidiskriminasi. Bahkan selama 12 tahun Malcolm mendakwahkan bahwa orang kulit putih adalah iblis dan yang terhormat adalah Elijah Muhammad adalah utusan Allah.

Pandangan tersebut tentu saja bertentangan dengan ajaran Islam sendiri yang tidak membedakan kehormatan dan kehinaan seseorang berdasarkan ras serta tidak ada nabi sesudah Nabi Muhammad SAW.

Pandangan rasis dari NoI membuat Malcolm kemudian menyadari bahwa hal tersebut sebagai sebuah ajaran yang tidak rahmatan lil alamin. Karena hal itu Ia pun keluar dari NoI dan berniat mendirikan organisasi sendiri, selain masalah internal NoI.

Bahkan Malcolm mengatakan, dirinya sering menerima teguran bahwa tuduhan white indicting yang dia lontarkan tidak memiliki dasar dalam perspektif Islam. Di antaranya yang memberikan teguran adalah justru dari kalangan Muslim Timur tengah atau Muslim Afrika Utara. Meski demikian mereka menganggap dia benar-benar memeluk Islam dan mengatakan jika dia berkesempatan mengenal Islam sejati pasti akan memahami ajarannya dan memegang teguh ajarannya.

Setelah melakukan perjalanan ibadah haji dia mendapatkan gambaran yang berbeda dari pandangannya selama ini, apalagi setelah melihat jamaah haji yang berkumpul dari belahan bumi, dari berbagai ras, bangsa dan warna kulit yang semua memuji Tuhan yang satu dan tidak saling membedakan

Beliau berkata, "Pengalaman haji yang saya alami dan lihat sendiri benar benar memaksa saya mengubah banyak pola pikir saya sebelumnya dan membuang sebagian pemikiran saya. Hal itu tidaklah sulit bagi saya." Kata-kata ini sebagai bukti bahwa dirinya mengubah pandangan dari memperjuangkan hak sipil orang negro ke gagasan internasionalisme dan humanisme Islam. Malcolm X pun berganti nama menjadi Haji Malik kemudian berkata:

"Perjalanan haji telah membuka cakrawala berpikir saya dengan menganugerahkan cara pandang baru selama dua pekan di Tanah Suci. Saya melihat hal yang tidak pernah saya lihat selama 39 tahun hidup di Amerika Serikat. Saya melihat semua ras dan warna kulit bersaudara dan beribadah kepada satu Tuhan tanpa menyekutukannya. Benar pada masa lalu saya bersikap benci pada semua orang kulit putih namun saya tidak merasa bersalah dengan sikap itu lagi karena sekarang saya tahu bahwa ada orang kulit putih yang ikhlas dan mau bersaudara dengan orang negro. Kebenaran Islam telah menunjukkan kepada saya bahwa kebencian membabi buta kepada semua orang putih adalah sikap yang salah seperti halnya jika sikap yang sama dilakukan orang kulit putih terhadap orang negro".

Malcolm X akhirnya mendirikan Organization of Afro-American Unity pada 28 Juni 1964. Pada 21 Februari 1965, pada saat akan memberi ceramah di sebuah hotel di New York, Malcolm X tewas diujung peluru tiga orang Afrika-Amerika yang ironisnya dia perjuangkan nilai-nilai dan hak-haknya serta tidak ada yang tahu siapa dan apa di balik kematiannya. Kendati demikian, impian Malcolm X menyebarkan visi antirasisme dan nilai-nilai Islam yang humanis, menggugah kalangan Afro-Amerika dan dunia.

sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Malcolm_X


Selengkapnya...

King Crimson Biography!


King Crimson
| The Most Prog Of The Prog | They've Even Inspired Nirvana!

"Jika kamu ingin mendengar musik di masa depan, dengarkan King Crimson"
-Bill Bruford, drummer King Crimson 1972-1974, 1981-1984 dan 1994-1999.

King Crimson adalah band progressive rock yang terbentuk di Inggris pada tahun 1969 oleh Robert Fripp dan Michael Giles, untuk melanjutkan proyek mereka sebelumnya yaitu Giles, Giles and Fripp bersama Peter Giles yang bubar pada tahun yang sama. Mereka jarang menembus pasar mainstream namun mempunyai barisan fans 'salah satu yang terloyal dan fanatik yang pernah ada' dan sangat berpengaruh di kancah musik rock.

King Crimson lineup pertama (1969-1970) terdiri dari Fripp (gitar), Giles (drum), Ian McDonald (multi instrumentalis), Greg Lake (bass, vokal), dan Peter Sinfield (lirik). Mereka menelurkan album In The Court of the Crimson King: An Observation By King Crimson, disingkat ITCOTCK, yang merupakan album mereka yang paling sukses dan berpengaruh di kancah progressive rock saat itu.

Namun bahkan pada saat itu pula, perpecahan terjadi antara Fripp, McDonald dan Giles yang berbeda pendapat tentang arah musik KC. Maka McDonald dan Giles pun keluar dari band. Lake pun menjadi tidak tenang dengan situasi, dan sebagian karena diajak Keith Emerson untuk membuat supergroup (nantinya akan menjadi ELP), maka Lake memutuskan untuk keluar. Namun Fripp sangat putus asa dan memohon Lake dan Giles untuk tetap tinggal sampai album berikutnya, dan posisi bass digantikan oleh Peter Giles. Fripp merekrut 2 orang lagi, Mel Collins dan Keith Tippet untuk menggantikan posisi McDonald. Mereka mengeluarkan album In The Wake Of Poseidon (1970), yang tidak begitu laku dan banyak dikritik karena suaranya sangat mirip dengan ITCOTCK.

Lake dan Giles (kedua-duanya) pun akhirnya keluar, dan posisi bass/vokal digantikan oleh Gordon Haskell, dengan Andy McCullough pada drum. Mereka merilis album Lizards pada Desember 1970. Namun kekacauan tetap berlangsung di band, dengan tur yang gagal atau dibatalkan dan kesulitan menemukan arah musik mereka. Maka Haskell dan McCullough memutuskan untuk keluar. Fripp kemudian merekrut Boz Burrell pada posisi bass/vokal dan Ian Wallace di drum. Sinfield mengerti dengan situasinya dan mulai menggunakan synthesizer. Mereka meriis album Islands pada tahun 1971. Ini merupakan album terakhir yang terpengaruh/mirip dengan ITCOTCK.

Sinfield pun muak dengan kekacauan dan merasa tidak suka dengan arah yang dituju band, dan ia dipecat oleh Fripp. King Crimson pun akhirnya bubar dengan serentak, karena keputusan Fripp untuk hanya memasukkan lagu buatannya ke dalam album. Fripp memutuskan untuk merekrut kembali anggota band dari awal, dan pada tahun 1972 ia merekrut James Muir (perkusi) lalu menarik Bill Bruford (drum) dari Yes, serta John Wetton (bass/vokal) dan David Cross (biola/keyboard). Mereka bergerak cepat dan merilis album Larks' Tongues In Aspic (1972) dengan lirik oleh Richard Palmer-James. Mereka mengalami perubahan suara yang amat signifikan, dengan Fripp menemukan 'suara khas' gitarnya, dan kadang-kadang mengarah pada heavy metal, free jazz, dan Vaughan Williams serta Bela Bartok. James Muir memutuskan untuk keluar dari band setelah tur pada tahun itu juga.

Fripp memutuskan untuk tetap bertahan pada line-up tersebut dan King Crimson menelurkan Starless and Bible Black (1973) yang meneruskan suara dari album sebelumnya, ditambah pengaruh dari Miles Davis dan White Album-nya The Beatles. Namun Cross frustasi dengan suara bising yang dibuat oleh Bruford dan Wetton ketika konser, yang memaksanya untuk mengalihkan biolanya, sehingga dia keluar.

Trio yang tersisa memutuskan untuk merilis album Red (1974). Album ini, meskipun tidak laku di Inggris namun sangat berpengaruh dan terkenal, dan bahkan menginspirasi Kurt Cobain dari Nirvana 25 tahun kemudian. Meskipun prospek band sangat terbuka dengan konser yang terisi penuh, namun Fripp mengalami krisis spiritual dan kehilangan semangat, sehingga memutuskan untuk membubarkan King Crimson.

Mereka baru terbentuk lagi pada tahun 1980, dengan Adrian Belew (vokal/gitar) dan Tony Levin (bass) menggantikan Wetton, yang sibuk dengan Asia. Mereka merilis 3 album, Discipline (1981), Beat (1982), dan Three Of A Perfect Pair (1984), yang terpengaruh oleh gerakan New Wave dan gamelan (ya!). Mereka kembali membubarkan diri pada 1984.

Mereka kembali pada 1994, dengan konsep "double trio" dan menambah Trey Gunn (bass) serta Pat Mastellotto (Drum). Mereka merilis EP Vroom (1994) dan Thrak (1995) yang membuktikan kehebatan dan eksperimen aneh yang dilakukan "double trio". Namun proyek ini cukup mahal untuk dijalankan. Namun bukannya membubarkan band, Fripp mengeluarkan ide baru yaitu membagi band menjadi empat "ProjeKCts" yang Fripp sebut "FraKCtalization". Dengan begini, King Crimson dapat menjalankan proyeknya dengan mudah.

Dengan formasi "projeKCts" ini, mereka merilis kompilasi The ProjeKCts pada 1999, sebelum Fripp memutuskan untuk mengakhiri konsep ini pada 2000, yang ditandai keluarnya Bruford dan Levin dari band. Mereka merilis The ConstruKCtion of Light (2000). Album ini merupakan album terkeras mereka, dan salah satu yang tidak disukai, bahkan oleh beberapa dari fans mereka. Mereka memutuskan untuk terus maju, merilis EP Level Five (2001) dan Happy With What You Have To Be Happy With (2002). Baru pada 2003 mereka merilis album The Power to Believe, album terbaru mereka yang banyak dipuji dan terkenal di kalangan pecinta prog. Mereka lalu memutuskan untuk vakum (hiatus) sementara pada 2004.

Mereka muncul kembali pada 2007, dengan Gunn diganti kembali oleh Levin (bass) dan Gavin Harrison dari Porcupine Tree ditambahkan sebagai drummer kedua. Sampai saat ini mereka belum mengeluarkan album baru.

Mari kita bahas.....

sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3444901


Selengkapnya...

Psychedelic Music History!



Psychedelic Music History



Psychedelic rock

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Psychedelic rock adalah salah satu jenis dari musik rock yang mencoba untuk menggambarkan orang yang sedang kecanduan[1]. Pada umumnya mereka terdiri dari alat musik gitar elektrik, khususnya yang hanya memiliki 12 string yang dijadikan sebagai 'jangle'-nya; menampilkan pula efek yang dibuat dalam suatu rumah studio.

sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Psychedelic_rock


Psychedelic Music,Art,Drugs and Others [let's talk about it]

Psychedelic kita ketahui memiliki pengertian Halusinasi berlebihan,mendistorsi persepsi,pengubah kesadaran,mistis,dan kejiwaan.
seperti itu kira2 yg saya ketahui,dan pernah saya coba
disamping penggunaan obat yg berlebihan seperti
special K,LSD,Ecstasy,marijuana,Dll.
untuk menunjang halusinasi tersebut guna mencari inspirasi untuk di tumpahkan ke dalam bidang seni dalam unsur musik instrument maupun lukisan/gambar.
dan sebagian lainnya used the drug's untuk menemukan arti hidup,
yg pada akhirnya mereka memiliki pandangan sendiri tentang agama,
menyebabkan muncul kepercayaan yg aneh2 termasuk tak bertuhan.
seperti lirik the end'nya THE DOORS yg mengajak kita supaya mengikuti
ular yg berjalan,untuk menemukan jalan hidup.
karena efek halusinasi tersebut.
Psychedelic juga berhubungan dengan kaum hippies yg hidup menyendiri dalam kehidupan bersama dan berusaha keluar dari
kehidupan formal, baik dari sistem kekeluargaan tradisional, pekerjaan, pendidikan,
maupun kehidupan bermasyarakat dan bernegara pada umumnya. Mereka biasa makan secara
vegetarian dan memakan makanan yang tidak diolah dan mempraktekkan pengobatan alternatif.
Semboyannya: “kembali kepada kehidupan alam bebas.”
berikut penjabaran tentang hippies

sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=1702749


Psychedelic

Mencoba untuk menterjemahkan keabstrakan otak. Membentuk sebuah instrospeksi baru yang brutal. Melayang tinggi dalam halusinasi dan menjadikan jiwa kita lepas, membuka diri pada setiap rangsangan bunyi yang menusuk gendang telinga. Psychedelic mengajak kita untuk menangkap sinyal-sinyal kehidupan lain di alam bawah sadar kita.
The Sixties Era merupakan jaman keemasan bagi psychedelia. Pada masa itu, terjadi perputaran budaya yang sangat signifikan, dimana drugs menjadi satu kesatuan dengan musik. Hal ini merupakan awal kemunculan psychedelic rock. Psychedelic rock adalah jenis musik yang terstimulasi dan mereplikasi alam bawah sadar kita. Dalam upaya menterjemahkan bahasa alam bawah sadar itu, Psychedelia mengkonsumsi drugs sebagai instrumen yang mampu membawa mereka masuk ke dalam alam bawah sadar mereka,
Musisi pertama yang mengunakan drugs sebagai inspirasi berasal dari scene folk dan jazz, dan penggunaan istilah psychedelic sendiri pertama kali digunakan oleh group acid-folk, The Holy Modal Rounders pada tahun 1964. Sedangkan pada musik rock, istilah ini selalu dikaitkan pada The 13th Floor Elevator, yang mempupulerkan istilah ini dengan album pertama mereka yang berjudul The Psychedelic Sounds of The 13th Floor Elevators.
Psychedelic rock mulai mencuri perhatian publik di tahun 1967 dan dapat dikenali dengan fitur mereka yang memiliki karakter yang sangat kuat seperti lirik-lirik yang sangat esosentris, mendeskripsikan impian atau halusinasi yang disertai oleh dominasi instrumental solo barbumbu efek-efek elekronik kental seperti distorsi, delay, waw terangkum padat dalam lagu-lagu panjang yang terkadang berdurasi lebih dari 7 menit.
The Doors dan Jimi Hendrix adalah ikon Psychedelic besar yang paling banyak dikenal oleh masyarakat pada umumnya. Namun sebenarnya masih banyak musisi-musisi lain yang mengimani musik psychedelic seperti Cream, Jefferson Airplane dan The Byrd. Memang menjadi suatu ledakan trend yang sangat hebat di tahun 1960an, hampir semua orang menggilai musik psychedelic yang nota bene selalu terkait dengan drugs.
Kemunculan psychedelic tidak bisa dipisahkan dengan merebaknya faham post modernisme yang mempercayai bahwa alam bukan milik satu generasi. Dari sini mereka menentang kemajuan teknologi, konsumenisme, perang dan mendukung animal-right. Para post modernist yang kerap dijuluki hippies ini mendeklarasikan diri mereka sebagai kaum nomadic yang tak makan daging. Drugs menjadi bagian dari keseharian mereka dan psychedelic rock adalah irama detak jantung mereka.
Fashion yang berkembang pada psychedelic era sangat terpengaruh oleh budaya hippies. Hand made cloth penuh warna terang seperti orange, biru langit, magenta, hijau dan kuning menjadi busana yang kerap ditemui. Ikat kepala atau scarf dipadukan dengan rangkaian bunga bahkan daun pun menjadi asesoris yang populer pada era itu. Rambut bob panjang ala The Beatles atau The Ramones, bahkan rambut afro Jimi Hendrix berpadu dengan jenggot panjang, kesemuanya messy tak beraturan. Kacamata bulat John Lennon atau Grateful Dead juga sering diadaptasi oleh para psychedelia. Kalung manik-manik seperti yang sering dipakai Jim Morison adalah atribut wajib para psychedelia, dimana kalung ini melambangkan gerakan back to nature yang mereka junjung tinggi.
Psychedelic memiliki keberanian untuk mengungkap kejujuran, hasrat, marah, benci dan apa saja yang ada dalam kepala. Dengar saja lirik-lirik Jim Morison. Tidak ada yang dia lakukan adalah untuk kita. dan kesemuanya merupakan ungkapan tentang apa yang dia rasakan, tanpa mengurangi dan menambahi. Sekarang ini semua hal telah diikuti oleh tendensi namun psychedelic menawarkan sebuah kebebasan, sebuah kejujuran yang selama ini mungkin sudah sulit ditemui. (ibenk/ZEK/RIND)

sumber:

http://rockisnotdead.net/index.php?option=com_content&task=view&id=195&Itemid=1



Nuansa Nature Alternate-Sound (Psychedelic)



Dulu, psychedelic music identik banget dengan musik yang dihasilkan saat sang artis emang lagi bermusik dalam pengaruh drugs tertentu. Nama-nama besar seperti The Doors, The Beatles, dan Pink Floyd adalah satu dari sekian musisi yang mencipatakan musik psychedelic. Semata-mata karena artisnya bermusik saat sedang "psychedelic", maka nama yang sama juga disandangkan pada karya musik yang dihasilkan. Musik psychedelic, awalnya merupakan interpretasi musisi akan pengalaman saat mereka sedang "high".

______________________________________________________

Namun, makin ke sini makna musik yang psychedelic mulai bergeser, enggak semata-mata diartikan musik yang berasosiasi dengan pengalaman mengonsumsi drugs dan dekat dengan pengalaman yang mind-altering. Para musisi pionir yang telah menciptakan sound-sound khusus yang identik dan diasosiasikan dengan nuansa psychedelic, telah menciptakan subgenre baru, yaitu psychedelic music, dengan influence yang berbeda, yaitu psychedelic rock, metal, pop, dan influence genre yang lain.

Karena identik dengan musik-musik yang menghasilkan suara yang eksotis, selintas terdengar absurd, dan sejumlah kekhasan lainnya, maka musik-musik yang sejenis pun kini diberi label yang sama. Musik yang psycehdelic didefinisikan kepada musik yang membuat orang yang ngedengerinnya mengalami pengalaman yang sama dengan yang dialami orang-orang yang mengkonsumsi psychedelic drugs.

Pada perkembangannya, kata psycehdelic juga diaplikasikan dalam karya seni, kebanyakan karya-karya visual. Masih diasosiasikan dengan pengalaman yang dirasakan oleh pengonsumsi drugs, seni psychedelic juga menggambarkan gimana visualisasi pengalaman psychedelic dalam bentuk visual.

Seperti juga musiknya, seni psychedelic yang awalnya identik dengan pola pengkonsumsian drugs, sekarang mengalami pergeseran. Kekhasan seni psychedelic seperti penggunaan repetis warna-warna cerah, pengkombinasian objek-objek tanpa relevansi, tarikan-tarikan garis atau penggunaan objek-objek geometris secara berulang, menjadi semacam panduan untuk mengkategorikan sebuah karya yang patut diberi label psychedelic.

Taken from: http://www.pikiran-rakyat.com




Selengkapnya...