Kamis, 22 April 2010
Senin, 19 April 2010
The Great Spectrum in The Sky (Music and Lyric by Pramudya Sigit Prasetyo 'Floyd')
Diposting oleh The Psychedelic Sounds di 00.19 0 komentar
Minggu, 18 April 2010
Antara The Beatles, Yesus, Soekarno (Kontroversi Sang Legendaris [1] )
INILAH.COM, London - Grup musik legendaris The Beatles hingga kini masih meninggalkan kesan mendalam bagi para pecinta musik. Mulai dari musiknya yang inovatif pada zamannya, hingga ke gaya hidup para personelnya yang tak luput dari perhatian dunia. Sejumlah lagu The beatles yang sering mengusung tema percintaan pun sering menimbulkan kontroversi.
Pada 1966, saat The Beatles tengah digandrungi jutaan orang, John Lennon mengeluarkan pernyataan yang menimbulkan kontroversi. Dalam sebuah interviu dengan London Evening Standard, Lennon menyatakan The Beatles lebih terkenal dibanding Yesus.
"Ajaran Kristen akan musnah. Aku tak tahu yang mana yang akan musnah lebih dulu, Rock n Roll atau ajaran Kristen. Tapi yang jelas kami sekarang lebih terkenal dibanding Yesus," jelasnya.
Publik menjadi marah. Orang yang mengecam pun tak sedikit. Konser mereka di beberapa tempat dibatalkan. Album dan memorabilia The Beatles dibakar. Bahkan beberapa radio menolak memutar lagu The Beatles.
Untuk meredakan amarah publik, jumpa pers pun digelar. Permohonan maaf pun disampaikan. Pemerintah Vatikan yang lantang menyuarakan pemboikotan TheBeatles akhirnya menerima permintaan maaf tersebut.
Kejadian itu memang telah berlalu. Namun bagi penggemar The Beatles, khususnya pecinta John Lennon, kejadian itu tak akan pernah terlupakan.
John Lennon adalah pelopor lahirnya The Beatles yang fenomenal. Akibat pemikirannya yang kontroversial, The Beatles menjadi besar. Sikap kritis dalam konteks spiritual dan sosial juga memengaruhi musik the fabulous four itu menjadi matang.
Salah satu contoh Lirik lagu The Beatles yang dianggap kontroversial yaitu Lucy In The Sky with Diamonds yang liriknya seolah menceritakan seseorang yang sedang 'mabuk' karena tengah memakai obat-obatan terlarang, serta judulnya yang jika disingkat berarti LSD (jenis narkoba).
Sementara lirik lagu A Day In The Life juga sempat ditolak oleh Radio BBC karena sepenggal baitnya yang berbunyi I'd love to turn you on... yang terkesan memprovokasi generasi muda menggunakan drugs.
Pada 26 Agustus 1965 di San Diego, The Beatles mengadakan sebuah konferensi pers dalam rangkaian tur dunia mereka di Amerika Serikat.
Pada saat itulah mereka menanggapi pernyataan Presiden Republik Indonesia Ir Soekarno terhadap musik The Beatles yang dianggap ngak ngik ngok pada saat itu. Seraya berkelakar mereka berkata, "Well, aku rasa itu perbuatan yang tolol," kata John Lennon.
Pernyataan itu kemudian ditimpali oleh Ringo Starr, "Its foolish". Kejengkelan mereka jelas tercermin dari komentar lugas yang muncul saat dicecar pertanyaan oleh wartawan.
"Soekarno harus membeli dulu album kami sebelum membakarnya, sehingga kami bisa dapat royalti," ujar George Harrison ketika mengetahui bahwa album The Beatles dibakar di Jakarta.
Kisah polemik antara Soekarno dan The Beatles hanyalah salah satu dari banyaknya kontroversi seputar band fenomenal tersebut. Namun mereka sering menanggapi berbagai kritik dan polemik dengan santai. Dan John Lennon adalah sosok yang paling banyak menuai kontroversi.
The Beatles dibentuk di Liverpool pada 1959 dengan formasi awal John Lennon (Vokal, Gitar), Paul Mc Cartney (Vokal, Gitar), George Harrison (Vokal, Gitar), Stuart Sutcliffe (Bass) dan Pete Best (Drum).
Namun tak lama kemudian Stuart Sutcliffe mengundurkan diri. Ia pindah ke Jerman dan menikahi Astrid Kircherr dan wafat di sana pada 1962 akibat pendarahan otak. Lalu pada 1962, Pete Best hengkang dari The Beatles, dan posisinya digantikan oleh Richard Starkey alias Ringo Starr.
The Beatles bahkan mampu menjual lebih satu miliar kopi albumnya di seluruh dunia, sebuah prestasi yang sulit ditandingi oleh grup band manapun saat ini.
Manajer The Beatles, Brian Eipstein, pertama kali mendengarkan The Beatles lewat piringan hitam di toko musiknya. Lalu ia mulai menawarkan The Beatles kepada Decca Records, namun gagal waktu itu. Ia tak patah semangat. Brian mencoba menawarkan ke label Parlophone Records dan akhirnya berhasil diterima. [bersambung/mor]
Sumber:
http://artis.inilah.com/news/read/2010/04/17/468161/antara-the-beatles-yesus-soekarno/
Diposting oleh The Psychedelic Sounds di 23.32 0 komentar
SPECIAL EFFECTS HISTORY
1895
Pada awalnya efek spesial berkembang di dunia sulap dan pertunjukan. Setelah 1895, Lumiere Brothers menemukan sinematografi di Paris, saat itulah efek spesial di dunia film mulai muncul. Di tahun yang sama, saat industri film dimulai, Alfred Clarke membuat film The Execution of Mary Queen of Scots atau The Execution of Mary Stuart (1895) , yang diketahui menggunakan teknik efek spesial pertama di dunia. Adegan di dalam film yang menggunakan efek spesial adalah pemenggalan kepala aktris pemeran wanitanya. Saat kepala aktris tersebut akan dipenggal. Kamera dihentikan. Semua aktor diminta diam, tidak bergerak sedikitpun. Pemeran wanita diminta meninggalkan tempatnya dan posisinya digantikan boneka. Selanjutnya kamera dilanjutkan mengambil gambar pemenggalan kepala boneka. Teknik ini dikenal dengan nama Substitution Shot.
1898
Tahun 1898, pesulap Perancis George Melies memulai membuat film dari aksi sulapnya. Ia menggunakan berbagai teknik seperti, multiple exposure, miniatur dan stop-motion animation. Hal ini menjadikan ia dijuluki “Grandfather of Special Effects”. Ia memproduksi lebih dari 500 film, termasuk La Voyage Dans la Lune (1902), atau A Trip to The Moon (1902).
1903
Edwin Porter memulai penggunaan matte untuk menggabungkan dua gambar yang berbeda di dalam film The Great Train Robbery (1903).
1907
Norman O. Dawn menggunakan teknik glass shot. Teknik ini menghemat biaya, karena hanya membangun sebagian set film dan mengisi sisanya dengan lukisan Di tahun 1907, Richard Murphy juga mempelopori penggunaan animatronik, yaitu elang mekanis di dalam The Eagle's Nest (1907), yang merupakan cikal bakal penggunaan robot yang lebih canggih dalam ET dan Jaws.
1916
Frank Williams menciptakan travelling matte yang bisa membuat karakter yang bergerak digabungkan dengan background lain. Teknik ini selanjutnya disempurnakan sebagai teknik blue-screen.
1925
Willis O’Brient mengerjakan The Lost World (1925) sebagai Technical Director, dimana ia menganimasikan 49 binatang purba seperti Dinosaurus dengan teknik stop motion. Steven Spielberg pun terinspirasi untuk membuat Jurassic Park (1993) dari film ini. Kemudian 1933, O’Brient juga mengerjakan Kingkong(1933) yang merupakan teknik stop motion paling detail di jamannya. Di tahun 1925, muncul epik terkenal yaitu Ben-Hur(1925). Film ini menggunakan hanging miniature, untuk mengisi bagian atas dari coliseum dengan penonton palsu dalam adegan kejar-kejaran kereta kuda yang spektakuler.
1928
Linwood G. Dunn mempopulerkan penggunaan optical printer, yang masih digunakan di dalam dunia efek spesial sampai tahun akhir tahun 1990-an, saat komposisi digital mulai mengambil alih
1968
Setelah masa produksi selama 3 tahun, 2001: A Space Odyssey (1968) muncul. Film ini memunculkan teknologi pertama dari motion control kamera dan teknik slit-scan untuk membuat efek spesial adegan Stargate Sequence. Film ini menetapkan standar baru di dalam dunia efek spesial.
1976
Futureworld (1976) menggunakan 3D CGI pertama kali.
1977
Tahun 1977, Star Wars yang disutradarai George Lucas mengawali teknik penggunaan blue screen yang lebih baik dari sebelumnya. Ia menggunakan komputer (motion-control) untuk perletakkan kamera sehingga sangat presisi untuk mengkomposisikan gambar dalam travelling matte. Sehingga saat film yang sudah diberi efek spesial tetap bersih (dibandingkan dengan teknik blue screen sebelumnya yang lebih blur dan memiliki bercak).
1982
Film ini merupakan film pertama yang diangkat dari kegilaan terhadap video game. Film ini juga film action pertama yang memiliki lebih dari 20 menit grafis 3D dan animasi komputer. Film ini ditolak sebagai nominasi Academy Awards karena film ini dianggap “curang” karena menggunakan animasi komputer.
1985
Karakter CG lengkap pertama muncul sebagai besutan Steven Spielberg dalam film Young Sherlock Holmes (1985). Karakter ini seperti ksatria jaman pertengahan yang terbuat dari pecahan kaca jendela. Untuk 30 detik animasi karakter ini dibutuhkan waktu 6 bulan untuk menyelesaikannya. Lihatlah di gambar di bawah ini bagaimana sederhananya karakter 3D jadoel ini.
1991
Melanjutkan film pertamanya, seri kedua sang penghancur Terminator 2: Judgment Day (1991) memiliki 5 setengah menit efek spesial yang dibuat dengan CGI. Setelah era optical printer, semua efek di dalam film ini dibuat dengan komposisi digital.
1993
Tahun 1993, karib George Lucas, yaitu Steven Spielberg, menyutradarai Jurassic Park (1993). Film ini menggunakan CGI (Computer Generated Imagery) untuk menciptakan dinosaurus. Yang dilakukan adalah aktor berakting seakan-akan dinosaurus itu ada. Kemudian film ditransfer secara digital dan dimasukkan ke dalam komputer. Di dalam komputer baru ditambahkan dinosaurus. Teknik kompositing yang digunakan di dalam film ini merupakan terobosan besar di dalam dunia efek spesial. Selain CGI, film ini juga menggunakan animatronik dinosaurus ukuran raksasa.
1995
Dua tahun kemudian, muncullah film yang seluruhnya dibuat dengan komputer yaitu Toy Story (1995). Di dalam sebuah essay dikatakan bahwa sejak inilah sebuah era dimana penonton semakin tidak mengetahui mana yang nyata dan yang tidak saat menonton sebuah film.
Sumber: SPECIAL EFFECTS HISTORY AND TECHNIQUES WWW.ESCAEVA.COM
Diposting oleh The Psychedelic Sounds di 22.31 0 komentar
Selasa, 13 April 2010
Pengamatan Proses Awal Tahapan Implementasi System dan Proses Instalasi Sistem pada PENGEMBANGAN SISTEM JASA KONSULTASI BOTANI ONLINE
Pengamatan Proses Awal Tahapan Implementasi System dan Proses Instalasi Sistem pada
PENGEMBANGAN SISTEM JASA KONSULTASI BOTANI ONLINE
Berdasarkan analisa dan pengamatan saya tentang PENGEMBANGAN SISTEM JASA KONSULTASI BOTANI ONLINE,proses system yang digunakan mengacu pada Pendekatan yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi botani online adalah System Development Life Cycle (SDLC) yang sudah dimodifikasi. Fasefase pada SDLC yang digunakan pada pengembangan proses implementasi system ini terdiri atas fase investigasi, analisis sistem, desain sistem, dan implementasi system. Beberapa tahapan pembangunan botani online adalah persiapan dengan mengumpulkan materi untuk pembuatan proposal, dilanjutkan dengan pengumpulan data melalui studi literatur dan wawancara dengan para peneliti. Setelah proposal disetujui, dilanjutkan dengan diagnosis masalah dan penentuan tujuan, melakukan perbandingan perkembangan web jasa konsultasi, dan pengumpulan data.Proses selanjutnya adalah pengembangan jasa konsultasi dengan membuat prototipe dan mengujinya, dilanjutkan dengan penyusunan laporan dan dokumentasi.permasalahan yang terjadi dibangunnya system ini karena Potensi besar yang dimiliki Kebun Raya Bogor belum tersebar secara luas karena sarana TI yang dimiliki belum dimanfaatkan secara optimal. Walaupun saat ini Kebun Raya Bogor telah memiliki situs sendiri, kandungan informasi (content) dan fitur yang ditampilkan dalam situs sangat terbatas, hanya informasi umum mengenai Kebun Raya Bogor, belum menampilkan kekayaan atau sumber daya yang dimiliki. Selain itu, walaupun telah ada fasilitas “kontak” bagi pengguna atau masyarakat yang ingin mengetahui sumber daya Kebun Raya Bogor dengan bertanya langsung, pengelolaannya belum terkoordinasi dengan baik dan dilakukan secara khusus. Kekayaan pengetahuan yang dimiliki Kebun Raya Bogor perlu diinformasikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Untuk menyebarkan informasi tentang kekayaan pengetahuantersebut, perpustakaan Kebun Raya Bogor berupaya membangun suatu sistem jasa konsultasi botani online dengan memanfaatkan internet sebagai sarana pendukung, dan fasilitas web yang memungkinkan informasi dapat diakses banyak orang dan dalam cakupan geografi yang luas. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun sistem jasa konsultasi botani online dengan menggunakan media komunikasi berbasis web.
ü Persiapan yang disiapkan sebelum proses instalasi system :
Perancangan system,sistem didesain untuk memenuhi kebutuhan fungsional dan mengeksplorasi sumber daya informasi yang dimiliki lembaga termasuk untuk pengembangan pengetahuan dalam bentuk artikel, buku, jurnal, majalah, dan makalah ilmiah. Selain jasa perpustakaan, sistem juga menyediakan konsultasi online langsung dengan para ahlinya. Prototipe sistem telah diimplementasikan dan sebagian sudah dapat diaplikasikan. Sistem direkomendasikan untuk diimplementasikan secara penuh dengan dukungan infrastruktur yang memadai.
· Proses awal tahapan implementasi system :
1. Investigasi sistem
bertujuan untuk memperoleh gambaran dan pemahaman tentang permasalahan dan peluang yang dihadapi dalam pengembangan sistem jasa konsultasi botani online, yang hasilnya dituangkan dalam suatu kerangka kelayakan system (feasibility study). Pada tahap ini dilakukan pengkajian terhadap seluruh proses perencanaan dalam pengembangan sistem, meliputi aspek organisasi (fungsi dan komponen struktur hierarki organisasi), aspek operasional, yang berkaitan dengan prosedur,kewenangan, dan pengawasan kegiatan, aspek teknis, berkaitan dengan ketersediaan infrastrukturdan sumber daya manusia, serta aspek ekonomis dalam kaitannya dengan kelayakan biaya dan untung-rugi sistem informasi yang dikembangkan.
2. Analisis system
bertujuan untuk memperoleh data tentang kebutuhan dan keinginan pengguna serta batasan kriteria sistem yang akan dibuat. Kemampuan sistem yang akan dibangun untuk mempertemukan kebutuhan pengguna dengan fungsi operasional sistem yang akan dikembangkan diketahui dengan melakukan identifikasi kebutuhan dan fungsional sistem.
3. Desain system
merupakan perancangan system secara logis maupun fisik yang hasilnya disusun dalam suatu spesifikasi sistem berdasarkan kebutuhan informasi pada tahap analisis sistem informasi.Aspek penting dalam tahap ini meliputi sumber masukan, desain proses, keluaran, kontrol manajemen data, manajemen dialog dan dasar pengetahuan.Hal yang juga perlu menjadi pertimbangan adalah ketersediaan perangkat keras, perangkat lunak, serta infrastruktur jaringan komunikasi.
4. Implementasi system
Pada tahapan ini dilakukan pengembangan prototipe sampai tahap interaksi sistem dengan pengguna informasi. Untuk memudahkan pengguna memanfaatkan sistem yang telah dirancang dengan SDLC akan disediakan antarmuka (interface) berbasis web sehingga pengguna dapat memanfaatkannya secara online.
· Proses Instalasi Sistem :
Berbasis pada Teknologi Informasi sebagai Media Komunikasi dan Jasa. sistem TI itu sendiri berguna dan berperan besar dalam membantu operasi organisasi sehingga lebih efisien dan berperan dalam membangun jaringan komunikasi dan memenangkan kompetisi.Secara khusus, komputer dan program digunakan untuk mengkonversi, menyimpan, mengamankan,memproses, mengirimkan, dan menerima data,informasi, dan pengetahuan dari mana pun dan kapan pun.Aplikasi yang digunakan dalam pembangunan system ini berupa :
a) Implementasi internet
b) Electronic commerce
c) Electronic data interchange
d) Virtual office
e) Telemedicine
ü Konsep Struktur Navigasi Botani Online
Struktur navigasi Botani Online terdiri atas menu home,profil, katalog, kontak, dan menu peneliti.
· Menu Home
Digunakan sebagai navigasi pengguna untuk pindah ke halaman utama. Halaman utama merupakan halaman pertama/dokumen awal yang terlihat oleh pengunjung website/situs. Halaman utama dari Botani Online berisi informasi tentang perpustakaan Kebun Raya Bogor serta layanan informasi yang diberikan.
· Menu Profil
Memuat informasi sejarah, visi dan misi,layanan yang tersedia, waktu layanan, koleksi pustaka,serta peraturan dan tata tertib perpustakaan Kebun Raya Bogor. Diharapkan dengan membaca profil perpustakaan Kebun Raya Bogor secara online, pengguna informasi lebih mudah bila akan datang ke perpustakaan (memanfaatkan informasi secara langsung/fisik). Tampilan menu profil perpustakaan Kebun Raya Bogor disajikan.
· Menu Katalog
Memuat informasi tentang koleksi buku,jurnal, dan artikel yang dimiliki perpustakaan KRB,seperti judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, ISBN,bahasa, format, jumlah eksemplar, nomor klasifikasi, dan anotasi.
· Menu Kontak
Berisi informasi alamat perpustakaan KRB beserta nomor telepon, faksimile, dan e-mail. Informasi tersebut disediakan untuk memudahkan pengguna bila ingin berkomunikasi secara langsung dengan pengelola perpustakaan.
· Menu Peneliti
Disediakan untuk memberikan informasi kepada pengguna tentang profil peneliti, meliputi bidang penelitian, kegiatan yang sedang dilakukan, serta publikasi ilmiah dan populer yang dihasilkan masing-masing peneliti.Menu ini juga menyajikan alamat kontak koordinator peneliti dari masing-masing kelompok penelitian.
ü Fasilitas Layanan pada Botani Online
Selain mencantumkan struktur navigasi berupa menu,halaman utama juga dilengkapi dengan fasilitas layanan yaitu seperti :
· Fasilitas Login Member
· Fasilitas Link
· Fasilitas Pencarian
· Polling
· Layanan Konsultasi
,
Diposting oleh The Psychedelic Sounds di 18.58 0 komentar
Senin, 12 April 2010
Tahapan Implementasi Sistem Informasi
Tahapan Implementasi Sistem Informasi
Metodologi Umum Pelaksanaan Proyek Sistem Informasi
Pengembangan sebuah sistem informasi dalam sebuah perusahaan dilakukan dengan pendekatan manajemen proyek (project management). Lepas dari berbagai variasi proyek-proyek teknologi informasi yang ada – seperti pembuatan aplikasi, penerapan perangkat lunak, konstruksi infrastruktur jaringan, dan lain sebagainya – metodologi yang dipergunakan secara umum adalah sama. Setidak-tidaknya ada enam buah tahapan yang harus dilalui: perencanaan, analisa, desain, konstruksi, implementasi, dan pasca implementasi. Masing-masing konsultan atau para praktisi teknologi informasi biasanya memiliki variasinya masing-masing yang secara prinsip tidak lepas dari keenam langkah metodologi di atas. Artikel ini membahas apa saja yang harus dilakukan pada masing-masing tahap.
METODOLOGI GENERIK
Secara umum, proyek-proyek sistem informasi dalam perusahaan atau organisasi dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok besar. Kelompok pertama adalah proyek yang bersifat pembangunan jaringan infrastruktur teknologi informasi, menyangkut hal-hal mulai dari pengadaan dan instalasi komputer secara stand-alone, sampai dengan perencanaan dan pengembangan infrastruktur jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Kelompok kedua adalah berupa implementasi dari paket program aplikasi yang dibeli di pasaran dan diterapkan di perusahaan, mulai dari software kecil seperti produk-produk retail Microsoft sampai dengan aplikasi terintegrasi berbasis ERP, seperti SAP dan BAAN. Kelompok terakhir adalah perencanaan dan pengembangan aplikasi yang dibuat sendiri secara khusus (customized software), baik oleh internal perusahaan maupun dengan bekerja sama dengan pihak luar seperti konsultan dan software house. Lepas dari perbedaan karakteristik yang melatarbelakangi ketiga jenis proyek tersebut, secara garis besar ada enam tahap yang biasa dijadikan sebagai batu pijakan atau metodologi dalam melaksanakan aktivitas pengembangan tersebut.
TAHAP PERENCANAAN
Tahap pertama adalah perencanaan. Langkah ini merupakan suatu rangkaian kegiatan semenjak ide pertama yang melatarbelakangi pelaksanaan proyek ini didapat, pendefinisian awal terhadap kebutuhan detil atau target yang harus dicapai dari proyek tersebut, penyusunan proposal, penentuan metodologi dan sistem manajemen proyek yang digunakan, sampai dengan penunjukan tim dan instruksi untuk mengeksekusi (memulai) proyek yang bersangkutan. Biasanya ada dua pihak yang terlibat langsung dalam proyek perencanaan ini. Pihak pertama adalah pihak yang membutuhkan (demand side) eksistensi dari suatu sistem informasi, dalam hal ini adalah perusahaan, lembaga, institusi, atau organisasi yang bersangkutan. Pihak kedua adalah pihak yang berusaha menjawab kebutuhan tersebut (supply side) dalam bentuk pengembangan teknologi informasi. Kelompok ini biasanya merupakan gabungan dari para personel yang terkait dengan latar belakang ilmu dan pengetahuan yang beragam (multi disiplin), seperti ahli perangkat lunak, analis bisnis dan manajemen, spesialis perangkat keras, programmer, system analyst, praktisi hukum, manajer proyek, dan beberapa karakteristik SDM lain yang terkait. Dilihat dari segi manajemen proyek sistem informasi, output yang harus dihasilkan oleh tahap perencanaan adalah berupa jadwal detil dari kelima tahapan berikutnya menyangkut masalah waktu, target deliverable, personel yang bertanggung jawab, aspek-aspek keuangan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan utilisasi sumber daya yang dipergunakan dalam proyek. Sebagai tambahan, standar-standar dan prosedur yang akan dipergunakan dalam melakukan pengelolaan proyek pun harus jelas dan disepakati bersama oleh seluruh anggota personel.
TAHAP ANALISA
Tahap kedua disebut sebagai tahap analisa. Secara prinsip ada dua aspek yang menjadi fokus analisa, yaitu aspek bisnis atau manajemen, dan aspek teknologi. Analisa aspek bisnis dimulai dengan mempelajari karakteristik dari perusahaan yang bersangkutan, mulai dari aspek-aspek historis, struktur kepemilikan, visi, misi, critical success factors (kunci keberhasilan usaha), performance measurements (ukuran kinerja), strategi, program-program, dan hal terkait lainnya. Tujuan dilakukannya langkah ini adalah:
· Mengetahui posisi atau peranan teknologi informasi yang paling sesuai dan relevan di perusahaan (mengingat bahwa setiap perusahaan memiliki pandangan tersendiri dan unik terhadap sumber daya teknologi yang dimiliki, yang membedakannya dengan perusahaan lain); dan
· Mempelajari fungsi-fungsi manajemen dan aspek-aspek bisnis terkait yang akan berpengaruh (memiliki dampak tertentu) terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi.
Analisa aspek teknologi meliputi kegiatan-kegiatan yang bersifat menginventarisir asset teknologi informasi yang dimiliki perusahaan pada saat proyek dimulai dengan tujuan:
· Mempelajari infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki perusahaan dan tingkat efektivitas penggunaannya selama kurun waktu tersebut; dan
· Menganalisa kemungkinan-kemungkinan diperlukannya penambahan sistem di kemudian hari (system upgrading) sehubungan akan diimplementasikannya teknologi baru.
Keluaran dari proses analisa di kedua aspek ini adalah berupa isu-isu (permasalahan) penting yang harus segera ditangani, analisa penyebabnya, dampaknya bagi bisnis perusahaan, beberapa kemungkinan skenario pemecahan dengan segala resiko cost/benefit dan trade-off, serta pilihan solusi yang direkomendasikan. Sebelum memasuki fase desain, seluruh tim harus faham mengenai isu-isu ini dan memilki komitmen untuk melanjutkan proyek yang ada ke tahap berikutnya sesuai dengan skala prioritas yang telah ditentukan (setelah memilih skenario yang disetujui bersama).
TAHAP DESAIN
Pada tahap desain, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi akan melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun, seperti sistem basis data, jaringan komputer, metoda interfacing, teknik konversi data, metode migrasi sistem, dan lain sebagainya. Model-model umum seperti Flowchart, ER Diagram, DFD, dan lain sebagainya dipergunakan sebagai notasi umum dalam perancangan sistem secara teknis. Sementara itu secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen akan melakukan perancangan terhadap komponen-komponen organisasi yang terkait seperti prosedur (SOP=Standar Operation Procedures), struktur organisasi, kebijakan-kebijakan, teknik pelatihan, pendekatan SDM, dan lain sebagainya. Tim ini pun biasanya akan mempergunakan model-model umum seperti Porter’s value chain, business process mapping, strategic distinction model, BCG matrix, dan lain-lain. Sudah jelas bahwa hasil dari tahap ini berupa blue print rancangan sistem secara teknis dan secara manajemen yang akan dijadikan pegangan dalam proses konstruksi dan implementasi komponen-komponen pada sistem informasi yang akan dikembangkan.
TAHAP KONSTRUKSI
Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau development sistem yang sesungguhnya (secara fisik) dibangun. Tim teknis merupakan tulang punggung pelaksana tahap ini, mengingat bahwa semua hal yang bersifat konseptual harus diwujudkan dalam suatu konstruksi teknologi informasi dalam skala detil. Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang biasanya paling banyak melibatkan sumber daya terbesar, terutama dalam hal SDM, biaya, dan waktu. Kontrol terhadap manajemen proyek di tahap konstruksi harus diperketat agar tidak terjadi ketidakefisienan maupun ketidakefektivan dalam penggunaan beragam sumber daya yang ada (yang secara tidak langsung akan berdampak langsung terhadap keberhasilan proyek sistem informasi diselesaikan secara on-time). Akhir dari tahap konstruksi biasanya berupa uji coba sistem. Perbaikan-perbaikan bersifat minor biasanya harus dilakukan setelah adanya masukan-masukan setelah evaluasi diadakan.
TAHAP IMPLEMENTASI
Tahap implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk pertama kalinya sistem informasi akan dipergunakan di dalam perusahaan. Biasanya ada dua pendekatan yang dipergunakan oleh perusahaan: cut-off atau paralel. Pendekatan cut-off atau big-bang adalah suatu strategi implementasi sistem dimana dipilih sebuah hari sebagai patokan, dimana terhitung mulai hari tersebut, sistem baru mulai dipergunakan dan sistem lama sama sekali ditinggalkan. Sementara pendekatan paralel dilakukan dengan cara melakukan pengenalan sistem baru sementara sistem lama belum ditinggalkan, sehingga yang terjadi adalah berjalannya dua buah sistem secara paralal (kedua sistem biasa disebut sebagai testing environment dan production environment). Pemilihan terhadap kedua strategi tersebut tentu saja tergantung kepada perusahaan masing-masing, melihat bahwa masing-masing strategi implementasi memiliki sejumlah keuntungan dan kerugian yang berbeda. Lepas dari strategi yang dipilih, pemberian pelatihan atau training harus diberikan kepada semua pihak yang terlibat sebelum tahap implementasi dimulai. Selain untuk mengurangi resiko kegagalan, pemberian pelatihan juga berguna untuk menanamkan rasa memiliki (sense of ownership) terhadap sistem baru yang akan diterapkan, sehingga seluruh jajaran pengguna atau SDM akan dengan mudah menerima sistem tersebut dan memeliharanya di masa-masa mendatang dengan baik. Evaluasi secara berkala perlu dilakukan untuk menilai kinerja sistem baru yang diterapkan disamping untuk mengetahui isu-isu permasalahan yang timbul. Tentu saja pemecahan masalah dalam tahap implementasi harus segera dicari agar sistem tersebut dapat efektif penggunaannya.
Proyek sistem informasi biasanya ditutup setelah tahap implementasi dilakukan. Namun ada satu tahapan lagi yang harus dijaga manajemennya, yaitu tahap pasca implementasi. Dari segi teknis, yang dimaksud dengan aktivitas-aktivitas pasca implementasi adalah bagaimana manajemen pemeliharaan sistem akan dikelola (maintenance, supports and services management). Seperti halnya sumber daya yang lain, sistem informasi akan mengalami perkembangan dikemudian hari. Hal-hal seperti modifikasi sistem, interfacing ke sistem lain, perubahan hak akses sistem, penanganan terhadap fasilitas pada sistem yang rusak, merupakan beberapa contoh dari kasus-kasus yang biasa timbul dalam pemeliharaan sistem. Di sinilah perlunya dokumentasi yang baik dan transfer of knowledge dari pihak pembuat sistem ke SDM perusahaan untuk menjamin terkelolanya proses-proses pemeliharaan sistem. Tidak jarang terjadi peristiwa dimana perusahaan atau personel pembuat sistem sudah tidak diketahui lagi lokasinya setelah bertahun-tahun (mungkin perusahaannya tutup, atau yang menangani sistem sudah pindah ke tempat kerja lain). Bisa dibayangkan bagaimana perusahaan pemakai sistem terpaksa membuang sistemnya (membuat sistem baru lagi) atau melakukan tambal sulam (yang secara teknis sangat berbahaya karena tingkat integritas data yang buruk) akibat tidak adanya dokumentasi teknis yang baik atau infrastruktur manajemen pemeliharaan yang efektif.
TAHAP PASCA IMPLEMENTASI
Dari segi manajemen, tahap pasca implementasi berupa suatu aktivitas, dimana harus ada personel atau divisi dalam perusahaan yang dapat melakukan perubahan atau modifikasi terhadap sistem informasi sejalan dengan perubahan kebutuhan bisnis yang teramat sangat dinamis. Dengan kata lain, bahwa dalam era kompetisi sekarang ini, perusahaan harus mampu berubah dengan sangat cepat. Sistem informasi atau teknologi informasi yang secara teknis tidak dapat beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan bisnis perusahaan sudah selayaknya tidak akan mendapatkan tempat yang baik. Apakah teknologi informasi di perusahaan-perusahaan dapat dengan mudah mengikuti perubahan kebutuhan bisnis secara cepat? Jika belum, sudah waktunya bagi pimpinan perusahaan berbicara dengan departemen atau divisi yang bertanggung jawab terhadap teknologi informasi di perusahaan anda. Dalam kenyataannya, sudah ada teknologi yang dapat menjawab kebutuhan ini, dan sudah terbukti efektif. Tidak ada tempat bagi perusahaan modern di tahun 2000 nanti yang masih menggunakan pendekatan sistem informasi dan teknologi informasi secara konservatif (yang bagi sebagian perusahaan besar di Indonesia masih menganggap pendekatan konservatif tersebut sebagai pendekatan ter-modern)
Sumber:
http://blogeko.com/index.php/home/detail_artikel/159/Metodologi_Umum_Pelaksanaan_Proyek_Sistem_Informasi
Diposting oleh The Psychedelic Sounds di 12.00 0 komentar
Pramudya Sigit Prasetyo ‘Floyd’ talking about Pink Floyd
Pramudya Sigit Prasetyo ‘Floyd’ talking about Pink Floyd
Web site resmi: http://www.pinkfloyd.co.uk
Web site lain: http://www.pinkfloyd-co.com
Discography
The Piper at the Gates of Dawn (May 1967), A Saucerful of
Secrets (June 1968), More (Original Soundtrack Album) (July
1969), Ummagumma (October 1969), Zabriskie Point (Original
Soundtrack Album) (January 1970), Atom Heart Mother
(October 1970), Relics (May 1971), Meddle (November 1971),
Obscured by Clouds (Music from the film 'The Valley') (June
1972), Dark Side of the Moon (March 1973), A Nice Pair (April
1973), Wish You Were Here (September 1975), Animals
(January 1977), The Wall (November 1979), A Collection of
Great Dance Songs (November 1981), The Final Cut (March
1983), Works (November 1983), A Momentary Lapse of Reason
(September 1987), Live - Delicate Sound of Thunder
(November 1988), Shine on (8CD Boxed Set) (November 1992),
The Division Bell (April 1994), PULSE (June 1995), Zabriskie
Point (Original Soundtrack Album) - Deluxe Edition
(September 1997)
Ada beberapa DVD, antara lain the Wall13.
Jelas, Pink Floyd merupakan salah satu contoh group Psychedelic Rock dan juga pondasi Progressive Rock yang diakui didunia!yang stabil. Dengan teliti saya menyimak lagu-lagunya dan lirik-liriknya bertahun-tahun dan Dia juga merupakan
salah satu group yang suka menggunakan bunyi yang “anehaneh”,
yaitu bunyi dari alam (natural) yang bukan dari alat
musik. Seperti di lagu “Time” ada bunyi jam, di lagu “Pig” ada
suara babi, dan seterusnya.
Salah satu lagu yang saya suka dari Pink Floyd adalah “The Great
Gig In The Sky” yang isinya hanya musik dan latar belakang
suara “uu” dan “aa” saja. Tapi lagunya bagus banget. Saya sendiri
memulai koleksi Pink Floyd dari “Animal” dan kemudian
mundur dan maju ke depan (tahunnya).
Pink Floyd terdiri atas David Jon Gilmour (gitar, vokal), Nicholas
Berkeley Mason (drum), Richard William Wright (keyboard),
George Roger Waters (keluar dari Pink Floyd tahun tengahtengah
tahun 80-an, tahun 1986?), Roger Keith Barrett (Syd).
Peran David Gilmour sangat kental, yaitu dicirikan dari gitar dan
vokalnya yang khas. (Memangnya ada group yang tidak khas?)
Selain itu Pink Floyd juga memiliki dominasi suara keyboard
yang “penuh”.
Dalam live shownya, Pink Floyd dikenal sebagai salah satu
pelopor penggunaan peragaan sinar laser. Sayangnya saya belum
sempat nonton live shownya. Dari DVD live shownya pun tidak
terlalu nampak peragaan laser show ini.
Dark Side of the Moon
Album ini merupakan album yang paling
populer dari Pink Floyd. Album ini juga
termasuk yang saya sukai setelah album
Animal. Gambar prisma dengan cahaya
masuk dan kemudian menjadi spektrum
warna-wani yang menjadi cover dari
album ini menjadi salah satu ciri khas
dari Pink Floyd. Bahkan web site dari
Pink Floyd juga ada nuansa prisma ini.
Terus terang, saya tidak tahu makna dari
cover album tersebut. Judulnya juga memang sangat menarik
“dark side of the moon”. Ada apa dengan di balik bulan itu?
Urutan lagu dalam album ini adalah (1) Speak To Me / Breathe,
(2) On The Run, (3) Time – Breathe Reprise, (4) The Great Gig
In The Sky, (5) Money, (6) Us And Them, (7) Any Colour You
Link, (8) Brain Damage, (9) Eclipse.
Album ini tidak enak kalau didengarkan dalam bentuk MP3 yang
terpotong-potong. Album ini harus didengarkan dalam satu
kesatuan, karena dari satu lagu ke lagu yang lain perpindahannya
sangat tipis (bahkan cenderung tidak ada). Kalau kita dengarkan
MP3nya maka akan ada jeda perpindahan lagu yang membuat
kurang nyaman.
Lagu-lagu dalam album ini termasuk bagus dan mudah dicerna.
Lagu “Breathe” memberikan ciri psychedelic dari Pink Floyd.
Tempo yang lambat dengan gitar listrik yang dipetik jernih
dengan latar belakang drums dan keyboard (dan organ
Hammond?) yang membuat kita seakan melayang-layang.
Vokalnya juga tidak kalah dari lagu-lagu lain.
Seperti sudah saya utarakan pada bagian intro dari Pink Floyd,
lagu yang paling saya sukai dalam album ini adalah lagu “The
Great Gig In The Sky” dimana vokalnya seorang wanita yang
berteriak “uu” dan “aa” tapi dengan nada melodi yang sangat
menawan (bahkan ada yang mengatakan cenderung erotika).
Dalam album ini memang banyak suara teriakan. Entah kenapa.
Lagu dimulai dengan sound dan tempo yang rendah kemudian
perlahan-lahan menjadi lebih cepat dan keras. Betul-betul ngerock.
Animal
Ini merupakan album koleksi Pink Floyd pertama
saya yang membuat saya menyukai Pink Floyd.
Dalam album ini banyak melodi gitar David
Gilmour yang menawan yang merupakan ciri
khasnya; melengking panjang, melodius, tapi tidak
“kotor” seperti musik hard rock.
Lagu yang paling suka dalam album ini adalah “Pig” yang dimulai
dengan suara keyboard dan gitar. Katanya dalam live show dari
album Animal ini, Pink Floyd mengusung balon dalam bentuk
babi yang diterbangkan, “pigs on the wing”.
Lagu “sheep” dimulai dengan synthesizer solo yang melayang
dari speaker kiri ke kanan dan sebaliknya (plus bass? yang
monoton akan tetapi pas untuk situasi ini). Lebih nyaman kalau
didengarkan dengan headphone. Akan jelas perpindahan
suaranya. Latar belakang ada suara domba yang mengembik dan
burung-burung. Bukan Pink Floyd kalau mereka tidak
menyisipkan suara-suara aneh. Setelah synthesizer solo bermain,
baru masuk drums dan vokal.
Harmlessly passing your time in the grassland away …
Akhir kata “away … yyyyy”, suaranya disambung menyatu
dengan synthesizer (mellotron?) sehingga kita tidak bisa
membedakan suara vokal dan synthesizer yang panjang.
Demikian pula di beberapa bait yang lain dilakukan hal yang
sama. Teknik yang menarik dan dipikirkan matang-matang,
bukan sekedar menambahkan alat musik saja. Ini yang saya
kagumi dari Pink Floyd. Techie in action …
Di tengah-tengah lagu ada beberapa kalimat yang diutarakan
dengan tidak jelas karena masuk ke Vox(?) speech processor
yang membuatnya seperti suara robot. Ada juga suara
synthesizer (mellotron?) yang bunyinya seperti tembakan sinar
laser di film-film science fiction (Flash Gordon)?
Selain itu suara gitar elektrik jernih di belakang lagu ini juga
memberikan kesan psychedelic dan rock. Coba dengarkan lagu
ini malam hari, gelapkan lampu, volume poll (atau … gunakan
headphone agar tidak mengganggu tetangga). Pasti anda akan
terpesona dan terbawa oleh mood yang dibuat oleh Pink Floyd
ini.
Diposting oleh The Psychedelic Sounds di 11.17 0 komentar