Perilaku Pergerakan Masyarakat Perkotaan dalam Proses Urbanisasi Wilayah di Kabupaten Tegal
Pengenalan mengenai urbanisasi di kota-kota kecil dan menengah dalam wilayah kabupaten yang berpengaruh terhadap pembangunan berkelanjutan sangat diperlukan. Hal ini didasarkan bahwa selama ini pembahasan urbanisasi hanya cenderung pada kota-kota besar. Pengkajian mengenai urbanisasi di kota-kota kecil dan menengah kurang mendapat perhatian, apalagi jika dikaitkan dengan konsep pembangunan berkelanjutan. Padahal berdasarkan hasil penelitian Firman (2003) bahwa urbanisasi di Indonesia tidak hanya terjadi di kota-kota besar saja tetapi juga terjadi di kota-kota kecil dan menengah pada wilayah kabupaten.
Penelitian ini diarahkan untuk mengetahui pola pergerakan masyarakat perkotaan dalam aktivitasnya sehari-hari sehingga bisa diketahui potensi terjadinya pergerakan berlebihan dalam proses urbanisasi wilayah di Kabupaten Tegal. Untuk itu, perlu melakukan analisis terhadap pola perilaku pergerakan masyarakat dibeberapa aglomerasi perkotaan Kabupaten Tegal dalam melakukan pemenuhan kebutuhan aktivitasnya seharihari. Studi ini penting dilakukan mengingat pergerakan yang berlebihan merupakan salah satu tantangan terhadap pembangunan berkelanjutan karena dapat meningkatkan kontribusi terhadap emisi karbon yang dihasilkan. Terjadinya pergerakan berlebihan karena tidak terciptanya pergerakan secara lokal akibat kurangnya pemenuhan kebutuhan pelayanan secara lokal. Indikator ini digunakan untuk mengukur apakah urbanisasi wilayah yang terjadi di Kabupaten Tegal mampu mendorong meningkatnya kontribusi dari Kabupaten Tegal terhadap keberlanjutan melalui penciptaan sistem pergerakan wilayah yang lebih baik.
Studi mengenai perilaku pergerakan masyarakat perkotaan di Kabupaten Tegal menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini tidak semua masyarakat di aglomerasi perkotaan tetapi hanya representasi yang diupayakan dapat mewakili seluruh aglomerasi perkotaan. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini dengan melakukan survei dan penyebaran kuesioner. Sampel yang ada diambil pada beberapa aglomerasi perkotaan di Kabupaten Tegal dengan menggunakan teknik sample proporsi (proportional sampel). Sampel diambil dengan unit keluarga namun informasi yang ditanyakan adalah informasi tentang pergerakan reguler dari setiap anggota keluarga.
Temuan studi menunjukkan saat ini tidak terjadi ancaman terhadap pembangunan berkelanjutan pada perilaku pergerakan yang dilakukan oleh masyarakat perkotaan di Kabupaten Tegal. Hal ini ditunjukkan dari tidak terjadinya pergerakan berlebihan karena asal tujuan pergerakan didominasi oleh aktivitas internal (lokal).Dengan adanya dominasi pergerakan internal, jarak tempuh pun relatif dekat. Untuk aktivitas tertentu seperti
belanja, sekolah dan lainnya banyak digunakan moda transportasi sepeda dan jalan kaki. Pada aktivitas bekerja banyak digunakan moda transportasi berupa motor. Kebanyakan moda transportasi yang digunakan oleh masyarakat perkotaan tidak menggunakan BBM sehingga berkontribusi baik terhadap pembangunan berkelanjutan. Apabila dilakukan analisis terhadap biaya dan waktu perjalanan yang relatif kecil maka pergerakan yang ada di aglomerasi perkotaan Kabupaten Tegal dapat dikatakan cukup efektif dan efisien.
Sumber: http://eprints.undip.ac.id/5186/1/titirata04.pdf
Pemecahan Permasalahan:
urbanisasi merupakan suatu proses yang terus berjalan sepanjang waktu dan belum menunjukkan tanda-tandanya untuk berhenti.urbanisasi merupakan suatu proses transformasi yang meliputi perpaduan dari banyak proses termasuk proses fisik, ekonomi, sosial, politik, budaya di wilayah pedesaan atau kota kecil menjadisuatu wilayah perkotaan.kota-kota di beberapa wilayah kabupaten di Jawa,misalnya tegal,mengalami pertumbuhan penduduk perkotaan yang tersebar pada beberapa aglomerasi perkotaan.proses urbanisasi di Kabupaten Tegal menimbulkan aglomerasi-aglomerasi perkotaan baik aglomerasi dengan tingkat urbanisasi yang tinggi maupun rendah.Untuk mengantisipasi hal seperti ini diperlukan Konsep pembangunan kota yang berkelanjutan, salah satunya menghendaki adanya pereduksian kegiatan transportasi. Pada satu sisi kegiatan transportasi berpeluang mengurangi tingkat konsumsi energi,transportasi yang berlebihan juga berpeluang terjadi apabila pemenuhan suatu fasilitas tertentu yang berskala pelayanan lokal dilakukan dengan melakukan pemanfaatan jenis fasilitas tersebut yang terjadi di lokalitas lainnya.Dalam konteks tersebut di atas, proses urbanisasi wilayah berpotensi untuk meningkatkan terjadinya pergerakan yang berlebihan. Sebagai contoh, pada kasus yang terjadi di Kabupaten Tegal, kurangnya penyediaan fasilitas pendidikan tertentu berpeluang mengakibatkan tidak terdapatnya pelayanan fasilitas pendidikan tersebut di suatu lokalitas tertentu. Akibatnya, untuk memperoleh fasilitas pelayanan tersebut, masyarakat yang bermukim di suatu lokalitas tadi harus melakukannya di lokalitas lainnya. Dengan demikian, masyarakat lokalitas tersebut harus melakukan pergerakan yang lebih panjang dan atau lebih lama untuk memperoleh pelayanan fasilitas tadi dibandingkan apabila terdapat penyediaan fasilitas di lokalitasnya sendiri. Gambaran kondisi seperti yang didiskripsikan di atas memperlihatkan gambaran teoritis tentang peluang terjadinya kegiatan transportasi yang berlebihan pada proses urbanisasi wilayah.(Pramudya Sigit Prasetyo)
0 komentar:
Posting Komentar