CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Selasa, 05 April 2011

6. Manusia Dan Tanggung Jawab

A.Pengertian tanggung jawab

Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia yang berarti dalam bahasa indonesia keadaaan wajib menanggung segala sesuatu yang menjadi tanggungannya. Tanggung jawab akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekuensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda.
Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan nurani kita, hati kita, yang mempunyai pengaruh besar dalam mengarahkan sikap kita menuju hal positif.


B.Pengelompokan Tanggung jawab :

1. Tanggung jawab individu terhadap dirinya pribadi.
Dia harus bertanggung jawab terhadap akal (pikiran) nya, ilmu, raga, harta, waktu, dan kehidupannya secara umum.

2. Tanggung jawab manusia kepada orang lain dan lingkungan (sosial)
Kita ketahui bersama bahwa manusia adalah makhluk yang membutuhkan orang lain dalam hidupnya untuk pengembangan dirinya. Dengan kata lain, ia mempunyai kewajiban-kewajiban moral terhadap lingkungan sosialnya. Kewajiban sangat erat kaitannya dengan eksistensi seseorang sebagai bagian dari masyarakat. Kita sadar bahwa kalau kita tidak melaksanakan tanggung jawab terhadap orang lain, tidak pantas bagi kita menuntut orang lain untuk bertanggung jawab pada kita. Kalau kita tidak berlaku adil pada orang lain, jangan harap orang lain akan berbuat adil pada kita.

Macam-macam Tanggung Jawab :
A. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menunrut sifat dasarnya manusia adalah mahkluk bermoral namun manusia juga seorang pribadi. Karena itu manusia mempunyai pendapat , perasaan, impian sendiri sebagai perwujudan manusia untuk berbuat dan bertindak.

B. Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan Masyarakat kecil, keluarga terdiri dari suami-istri , ayah ibu dan anak anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga tapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan , pendidikan dan kehidupan.

C. Tanggung jawab terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusai tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat lain agat dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkat laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.

D. Tanggung jawab kepada Bangsa/Negara
Setiap manusia adalah warga Negara suatu Negara .Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma norma atau ukuran ukuran yang dibuat oleh Negara. Manusia tidak dapat berbuat semuanya sendiri bila perbuatan manusia itu salah maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara.

E. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga dikatakan tindakan manusia tidak lepas dari hukuman hukuman Tuhan. Yang diruangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukuman hukuman tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika perungatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah perintah Tuhan. Berarti meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan terhadap Tuhan sebagai penciptanya. Bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya manusia harus berkorban.

C.Pengabdian dan Pengorbanan

Pengabdian dan pengorbanan merupakan perwujudan dari rasa tanggung jawab. Pengabdian dan Pengorbanan itu merupakan perbuatan baik untuk manusia itu sendiri.
* Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran ,pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan dari kesetiaan , cinta, kasih sayang, hormat atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan rasa ikhlas
* Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.

sumber: http://ameltaekaputra.wordpress.com/2010/12/30/manusia-dan-tanggung-jawab/


Contoh Kasus:


Sebuah Visi yang Tepat tentang Lingkungan Hidup

KESEHATAN tubuh kita, demikian halnya masa depan kita sangat bergantung pada kualitas lingkungan hidup di mana kita hidup. Semua orang setuju akan hal ini. Tetapi tidak semua orang setuju dengan pengertian dari "kualitas lingkungan hidup". Bagi sebagian orang, lingkungan hidup yang baik adalah keadaan di mana semua makhluk hidup memiliki kehendak bebas untuk hidup dan mengembangkan diri tanpa adanya halangan: sebuah dunia di mana keberadaan manusia adalah suatu halangan dan bahkan dapat dianggap sebagai penyakit kanker.

Kemudian ada beberapa orang lainnya yang berpendapat bahwa manusia tidak hanya adalah seekor binatang yang paling maju, tetapi juga adalah makhluk yang tercipta memiliki suatu hal yang lebih: sesuatu yang bagi saya bernama "jiwa" dan bagi orang lain bernama "nalar" atau "akal budi": sesuatu yang unik dan esensial.

Dengan demikian, lingkungan hidup yang baik adalah sesuatu yang menjamin kondisi terbaik bagi hidup manusia. Pemahaman ini berasal dari sebuah budaya yang di dalam pengakuannya akan peranan manusia yang penting terhadap alam semesta, meminta dirinya diperlakukan secara harmonis dengan ciptaan itu sendiri dan dengan penuh tanggung jawab.

Dalam alam semesta, manusia berperan sebagai pemelihara, bukan diktator, dan ia memiliki tugas untuk menyerahkan kepada keturunannya sebuah dunia yang minimal, tidak lebih buruk dari apa yang telah ditemukannya. Orang dapat berpikir dengan cara ini sebagai dukungan atas suatu ajaran agama, tetapi juga berangkat dari sebuah visi awam, atau bahkan visi ateis dari hidup: cukup dengan penggunaan nalar yang benar.

Setiap manusia yang diciptakan memiliki alam sadar yg baik, dan yang sungguh-sungguh dan sepenuhnya bebas, dapat mencapainya. Tetapi hal itu harus disertai dengan kepastian dari hubungan antara kebebasan dan tanggung jawab. Keduanya tidak dapat dipisahkan satu sama lain: tanggung jawab bersubstansi kebebasan, kebebasan bersubstansi tanggung jawab. Menangani kebebasan yang bertanggungjawab berarti mengambil tanggung jawab untuk bertindak sesuai dengan gabungan norma-norma umum yang berlaku, yang daripadanya dilahirkan peraturan-peraturan yang perlu diaplikasikan dalam kasus-kasus tunggal yang konkret. Prosedur ini membawa kita mengindividualiasasikan gabungan norma-norma itu dan peraturan-peraturan yang datang daripadanya yang kita sebut : etika.

Begitu pula halnya dengan penataan dan segala sesuatu mengenai lingkungan hidup, yang meminta semua orang dan lembaga untuk mengenali, memahami, menyatakan dan oleh karenanya menempatkan dalam prakteknya sebuah etika, yang pertama-tama harus dikenali, kemudian di aplikasikan, dan pada akhirnya menjamin tingkah laku-tingkah laku yang benar dan bertanggung jawab.

Seperti yang saya katakan di atas, manusia sering kali dianggap sebagai halangan dalam menciptakan lingkungan hidup yang baik. Salah satunya di dalam teori pemanasan global. Salah satu karakteristik dari berbagai debat tentang teori ini adalah pengetahuan yang terbatas, dan sering kali ketidakpedulian akan data-data yang nyata dan informasi-informasi yang esensial. Kondisi seperti ini, yang diciptakan dan dibesar-besarkan oleh kebanyakan media masa, melahirkan debat-debat yang tidak mendasar dan membuat para politisi mengambil keputusan-keputusan yang salah atas desakan opini publik tanpa informasi yang benar, yang terkadang sampai melanggar kebebasan berpikir dan meneliti. Hal inilah yang sedang terjadi dalam teori pemanasan global saat ini. Mengesampingkan penilaian atas kerja komisi PBB Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) , kenyataannya adalah kampanye media masa tentang pemanasan bumi yang disebabkan oleh manusia tak bertanggungjawab, tidak didasarkan dari laporan resmi komisi itu tetapi dari ringkasannya: yang bukan 500 halaman, tetapi hanya 5. Oleh karenanya, titik-titik permasalahan dan ide-ide alternatif menjadi terpotong.

Tidak ada yang meragukan bahwa suhu bumi sedang memanas: tetapi ini adalah sesuatu yang telah sering kali terjadi di masa lampau dan cukup beralasan untuk memperkirakan terjadi kembali di masa depan, mengikuti siklus pemanasan-pendingan sekitar delapan abad.

Untuk memastikan kenyataan bahwa bukanlah manusia yang menentukan pemanasan bumi terletak pada data relatif akan kenaikan suhu di dalam sistem solaris: dan alasan bahwa hal ini bergantung pada konsumsi hidrokarbon yang berlebihan di bumi, kelihatan agak berlebihan. Dalam situasi seperti ini, tugas dari lembaga-lembaga berkompeten seharusnya dialamatkan pada dua prioritas: yang kedua, tentunya, adalah penelitian atas sumber-sumber energi yang baru dan teknologi baru yang kurang berpolusi; namun prioritas yang absolut seharusnya adalah melakukan penelitian dan mengoperasikan ukuran mitigasi dari efek-efek pemanasan. Di Eropa, banyak ahli seperti Moerner dan Zichichi telah memprotes batasan-batasan terhadap penelitian yang berbeda dari konformisme. Tetapi Uni Eropa (UE) memerintahkan agar permohonan finansial untuk penelitian tentang klima harus berisikan aspek pemanasan global, suatu hal yang membuat kita menggigil terhadap sensasi bahwa UE hendak merampas kebebasan kita.(*)


sumber: http://www.mediaindonesia.com/webtorial/klh/?ar_id=NzMzNQ==



Pemecahan Permasalahan:


Contoh kasus diatas merupakan tanggung jawab kepada Bangsa/Negara, dimana kita sebagai warga negara ikut bertanggung jawab atas kualitas lingkungan hidup di negara kita. lingkungan hidup yang baik adalah sesuatu yang menjamin kondisi terbaik bagi hidup manusia. Pemahaman ini berasal dari sebuah budaya yang di dalam pengakuannya akan peranan manusia yang penting terhadap alam semesta, meminta dirinya diperlakukan secara harmonis dengan ciptaan itu sendiri dan dengan penuh tanggung jawab.pada intinya setiap warga negara tidak lepas dari namanya tnaggung jawab dibernagai sapek,terutama dalam hal ini tanggung jawab terhadap lingkungan. semoga hal ini akan tercipta agar masyarakat siap untuk menghadapi pemanasan global.

(Pramudya Sigit Prasetyo)

0 komentar: