CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Selasa, 05 April 2011

7. Manusia dan Kegelisahan

A. PENGERTIAN KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berati tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak-gerik seseorang dalam situasi tertentu. Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dan kecemasan. Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan(obyektuf), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.

B. SEBAB-SEBAB ORANG GEISAH
Apabila kita kaji, sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya.

C. USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN
Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang.

D. KETERASINGAN
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia. Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilaku yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat. Perilaku yang tidak dapat dibenarkan itu selalu menimbulkan keonaran dalam masyarakat, sifatnya bertentangan dengan atau mnyentuh nilai-nilai kemanusiaan. Keterasingan dalam hal ini sifatnya dapat dipaksakan oleh anggota masyarakat, ataupun oleh intitusi yang diciptakan oleh masyarakat kepada si pelaku. Keterasingan yang dipaksakan oleh manusia lain dalam masyarakat misalnya, tidak simpati, tidak mau berurusan, tidak mau mendekati, tidak mempedulikan, memboikot, bahkan mengisolasi di pelaku. Orang yang bersikap angkuh, sombong, besar kepala, tidak menghormati orang lain selalu akan tersisih dari pergaulan masyarakat, karena perilaku semacam ini tidak disenangi dan dibenci masyarakat. dalam karya sastra Abdul Muis yan berjudul "Salah Asuhan", Hanafi yang berpendidikan barat adalah tipe orang yang sombong, angkuh, tak menghormati orang lain. kekurangan yang ada pada diri seseorang dapat juga membuat keterasingan. Kesalahan yang dibuat seseorang juga dapat membuat orang itu dalam keterasingan, dan karena itu ia merasa gelisah.

E. KESEPIAN
Kesepian berasal dari kata sepi yang berati sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berati merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Bila kita perhatikan sepintas lalu keterasingan dan kesepian itu serupa tetapi tidak sama Jadi kesepian itu akibat dari keterasingan dan kesepian itu serupa tetapi tidak sama, namun ada hubunganya. Orang yang frustasi itu bersikap rendah diri, sengaja menjauhi pergaulan ramai, kebalikan dengan orang yang bersikap sombong.

F. KETIDAKPASTIAN
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidakpastian tentang lulus atau tidak dalam ujian sarjana yang sudah lama ditunggu-tunggu membuat orang gelisah, lulus atau tidak lulus ujian sarjana akan menentukan status atau karir hidupnya.

G. SEBAB-SEBAB TERJADI KETIDAKPASTIAN
Orang yang pikirannya terganggu tidak dapat lagi berpikir secara teratur, apalagi mengambil kesimpulan. Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti ialah.

1. Obsesi obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang teruss menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita.

2. Phobia Ialah rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.

3. Kompulasi Ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.

4. Histeria Ialah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.

5. Delusi Menunjukan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu.

6. Halusinasi Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera.

7. Keadaan Emosi Dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya.

H. USAHA-USAHA PENYEMBUHAN KETIDAKPASTIAN
Orang yang tidak dapat berpikir dengan baik, atau kacau pikirannya ada bermacam-macam penyebabnya. Bila penyebabnya itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu dipertemukan dengan orang yang dirindukan. Orang yang bersikap sombong atau angkuh bila mengalami musibah, bar berkurang kesombongannya, tetapi mungkin tidak.

sumber: http://journal.tariflama.web.id/2010/05/manusia-dan-kegelisahan.html



Contoh Kasus:


Senin, 04 Oktober 2010 19:20 WIB

Terorisme Dampak Kegelisahan Struktural

Jakarta - Aksi terorisme yang muncul di berbagai belahan dunia, membuat berbagai kalangan bersuara. Salah satunya, Mantan Menteri Pertahanan, Juwono Sudarsono. Ia menjelaskan, aksi teror merupakan buah dari kegelisahan struktural yang dihadapi masyarakat.Lantas, bagaimana hal itu bisa terjadi? Dalam diskusi internasional “Future of Terrorism Studies in South East Asia”, ia menyebutkan tiga faktor yang melatarbelakangi aksi teror. Pertama adalah kemiskinan, korupsi dan ketimpangan kondisi sosial. "Ketiga faktor itu saling berkaitan," ungkapnya seraya menegaskan bahwa ketiganya bisa menciptakan kegelisahan sosial.

Kondisi tersebut kemudian dimanfaatkan sejumlah pihak untuk memasukkan doktrin dan pandangannya tentang kebenaran secara sepihak.

Sementara itu menurut Guru Besar Keamanan Internasional dari School of Politics and International Relation University of Notthingham, Professor Wyn Rees, ada gerakan yang dinamakan "Franchising of ideology".

Gerakan itulah yang kemudian menyebabkan faham dan ideologi yang mengarah pada terorisme menyebar.

"Intinya adalah keadilan, banyak latar belakang masalah yang berasal dari domestik (dalam negeri) sendiri yang bisa menimbulkan gerakan terorisme," beber Wyn Rees.

Rees menegaskan bahwa upaya memberantas tindakan teror harus dibarengi dengan pendsistribusian keadilan, jika tidak, menurutnya jangan berharap teror akan lenyap. (suk/ian)

sumber: http://www.wartanews.com/read/Nasional/491a8672-9f26-4e77-904f-40a929ba1a84/Terorisme-Dampak-Kegelisahan-Struktural



Pemecahan Permasalahan:

Maraknya ancaman bom yang kini beredar di masyarakat mengundang segudang pertanyaan publik, mengapa intelijen kita demikian lemah sehingga celah-celah itu dimanfaatkan teroris, untuk menebar ketakutan, mengadu domba, dan melakukan pelecehan terhadap pemerintahan dan aparatnya. Peran intelejen merupakan solusi tepat untuk mengatasi hal ini. Karena lembaga intelijen sudah merupakan institusi pelaksana kebijakan yeng berkedudukan di bawah departemen selaku institusi pembuat kebijakan. Berkaca pada berbagai hal diatas, maka layak jika ada yang curiga, jangan-jangan alasan perlunya kewenangan lebih bagi intelijen dalam rangka perang melawan terorisme hanyalah ’pintu masuk’ bagi lahirnya aturan untuk melawan potensi kebangkitan gerakan rakyat menentang pemerintahan yang korup, pemerintahan yang menyalahgunakan kekuasaan, pemerintahan yang tak sesuai amanat konstitusi.


0 komentar: